Mohon tunggu...
Wildan Bella
Wildan Bella Mohon Tunggu... Guru - Guru/Guru Kelas/SLB Tunas Bangsa Blitar

Seputar dunia Anak Berkebutuhan Khusus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Kita untuk Anak Berkebutuhan Khusus

2 Desember 2022   09:05 Diperbarui: 2 Desember 2022   09:13 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita adalah warga negara Indonesia dimanapun berada, baik pemangku kebijakan, pendidik, mahasiswa, pelajar dan orang tua. Kita harus mengetahui saudara kita yang berkebutuhan khusus. Tuhan memberikan amanah bagi kita untuk saling menolong satu sama lain maka dari itu tidak ada kata diskriminasi yang muncul lagi. Kita sebagai warga negara harus saling mengingatkan untuk kepetingan bersama dalam mencapai suatu keadilan bagi saudara kita. Pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah pendidikan yang harus diberikan dalam mewujudkan keadilan setiap warga negara. Saat dahulu yang saya ketahui pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus hanyalah Sekolah Luar Biasa (SLB).

  • Keluarga Memiliki Pengaruh Penting Dalam Perkembangan Anak.

Peran orang tua: Pendidikan yang pertama adalah dari orang tua (pendidikan primer) yang utama yang mempengaruhi kemerdekaan pendidikan bagi anak, peran orang tua bagi ABK adalah memahami anaknya untuk dia kedepannya. Orang tua sebagai contoh bagi anak. Maka dari itu bapak-bapak dan ibu-ibu memikirkan bagaimana cara mengajar yang terbaik di rumah sehingga anak dapat pengetahuan yang bisa memnuat nyaman belajar dirumah.

Pengaruh hidup keluarga itu terus menerus dialami anak-anak, lebih-lebih di dalam waktu "gevoelige periode" atau "masa peka", yaitu umur 3,5 tahun sampai 7 tahun; mudah kita dapat mengerti, bahwa budi-pekerti tiap-tiap orang itu selain menunjukkan pengaruh-pengaruh dari segara pengamannya pada waktu ia masih di dalam 3,5 sampai 7 tahun itu, di dalam hidup keluarganya masing-masing. Keliru sekali apabila orang tua mengira bahwa sudah cukup jika anak-anak itu sekolahkan. Dikiranya tak perlu lagi didalam rumah keluarga diadakan syarat-syarat pendidikan, segala-galanya seolah-olah diserahkan secara borongan kepada guru-gurunya anak-anak. Disinlah orang tua lupa bahwa anak-anak di sekolah hanya 5 jam saja, sedangkan sebagaian besar dari pada hari yang lama itu di alami diluar sekolah yaitu didalam rumah keluarga atau didalam alamnya pergaulannya dengan kanak-kanak.

  • Guru sebagai Penggali dan Mengembangkan Potensi Anak Berkebutuhan Khusus didalam Pendidikan Formal.

Peran Guru bagi ABK adalah mendidik anak yang membantu untuk hidup mandiri. Potensi yang masih dimiliki oleh siswa berkebutuhan khusus dapt digali dan dikembangkan lebih dalam dalam pendidikan anak disekolah yang tidak bisa lepas dari peranan guru sebagai pendidik. Guru adalah tugas yang paling menguji kesabaran yang luar biasa. Setiap kelas diisi oleh banyak murid, yang setiap murid memiliki karakter yang berbeda dan harus diketahui oleh seorang guru. Dalam dunia pendidikan adanya indetifikasi awal bagi anak sangatlah perlu dilakukan, hasil idetifikasi dapat digunakam kedepannya bagi guru untuk memberikan pembelajaran. Saat ini guru bagi ABK sudah ada yang di sekolah inklusi.

Perkembangan sistem inklusi yang sudah diterapkan oleh pemerintah bagi ABK membuat peluang bagi anak menikmati pendidikan dengan siswa-siswa yang lainnya. Guru yang ditugaskan di sekolah inklusi untuk mendidik ABK harus memahami kurikulum yang sudah dibuat oleh pemerintah. Guru bukan hanya sekedar memberikan pelajaran bagi ABK yang ada di sekolah inklusi, namun tugas yang lain dan yang sangat mempengaruhi kenyamanan anak belajar disekolah inklusi adalah memberikan pemahaman untuk guru-guru yang ada disekolah tetang ABK sehingga guru dapat menerima dengan baik ABK yang di sekolah inklusi. Memberikan pemahaman bagi siswa-siswa yang berada disekolah bahwa ABK, tujuan ada ABK disekolah bukan hanya untuk memberikan pendidikan yang layak untuk ABK, namun memberikan pemahaman bagi siswa untuk saling menghormati, saling membantu, dan memahami bila di dunia tidak ada yang sempurna. Kita harus saling memahami satu sama lain. Secara perlahan ABK memiliki kenyamanan dalam proses pembelajaran.

  • Mahasiswa Sebagai Transfer Ilmu ke Masyarakat dan sebagai Generasi Pembawa Perubahan.

Peran Mahasiswa sebagai penggerak masyarakat, khususnya bidang pendidikan dan lebih bertanggung jawab lagi pendidikan luar biasa. Mahasiswa harus memahami Tri Dharma Perguruan Tinggi yang digunakan sabagai penyemangat. Sebagai mahasiswa yang telah dibekali ilmu pengetahuan tentang dunia anak berkebutuhan khusus harus memberikan subangsih bagi masyarakat.

Peran yang sangat vital bagi mahasiswa untuk masryarakat umum adalah mengawal setiap kebijakan yang ada disetiap daerah yang dapat mempengeruhi pendidikan, yang tujuan nya untuk kemandian ABK dan kemamkmuran guru. Yang kedua memberikan pemahaman masyarakat tentang ABK sehingga masyarakat secara perlahan akan memahami itu. Banyak cara yang bisa dilakukan, melakukan suatu penelitian, pembuatan karya yang dapat digunakan dan dimanfaatkan dalam dunia pemdidikan. Salah satu harapannya dengan adanya peran serta mahasiswa ini, pemikiran tentang disabilitas dilingkungannya dapat diterima lebih baiik.

  • Pemerintah sebagai Pemberi Kebijakan dalam Segala Aspek Kehidupan Warga Negara dengan Hambatan Khusus.

Upaya pemerintah untuk anak berkebuthan sangatlah luar biasa, dilihat dari perkembangan sistem pendidikan yang terus mengupayakan dalam menyetarakan ABK dengan siswa lainnya contoh nya sekolah inklusi. Pendididkan di Indonesia telah melewati berbagai dinamisasi dan pembaharuan, hal ini dicerminkan dari kurikulum yang direalisasikan. Pengembangan kurikulum merupakan landasan penting dalam menciptakan situasi pendidikan inklusif, ramah terhadap pembelajaran.

Lingkungan yang inklusif, dan ramah terhadap pembelajaran adalah linkungan yang menerima, merawat, dan mendidik semua anak tanpa memandang perbedaan jenis, fisik, intlektual, sosial, emosional, linguistik atau karakteristik tertentu. Pengembangan pendidikan inklusi melalui eksistensi pemerintah yang diindividualisasikan dapat dilakukan apabila didikung seluruh komponen internal dan ekternal persekolahan serta ada komitmen untuk mengoptimalkan potensi siswa dengan bakat, minat dan karakteristiknya. Peran pemerintah mengawasi bagaimana sistem pendidikan inklusi itu berjalan dengan baik. Sistem pendidikan inklusi yang sudah memberikan pelayanan yang baik dan sesuai dengan tujuan awal kita yakin akan berdampak positif bagi ABK.

Peran pemerintah sangatlah berpengaruh bagi ABK maka dari itu kita semua elemen masyarakat baik yang berada di intansi, orang tua dan masyarakat pada umumnya saling memberi masukan yang saling membangun. Setiap kebijakan untuk mengapai tujuan banyak dinamika yang terjadi yang membuat kita semua semakin dewasa megambil keputusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun