Beberapa bulan ini aku cukup sering memperhatikan tayangan CCTV di TransTV. Ada beberapa poin penting yang aku sayangi dari tayangan ini walau kadang sesekali menghibur. Entah apa tendensi TransTV menjadikan tayangan ini menjadi salah satu andalannya. Karena menurutku acara ini muatannya kurang pantas untuk ditayangkan di primetime. Kalau On The Spot masih bagus karena isinya sangat informatif memberikan pengetahuan mengenai hal ter-ter-ter di dunia walau harus dicatat itu adalah “versi” On The Spot.
Sisi kekurangpantasan CCTV menurutku adalah muatan-muatan kecelakaan yang kadang masih terlalu vulgar untuk dipertontonkan. Misalnya kecelakaan-kecelakaan mobil dan atau sepeda motor yang terekam langsung. Bagi sebagian orang mungkin itu menghibur. Tapi entah kenapa bagiku hal itu “mengerikan”, apalagi ditambah dengan komentar dari narator seperti “Hahahah… makanya jangan ngantuk, nabrak deh jadinya…” atau contoh lain “Wah.. wah.. wah… lain kali lihat-lihat kalau mau nyebrang…”. Kenapa lalu dibuat lucu-lucuan sih hal mengerikan itu? Belum lagi videonya disisipkan balon teks narasi lucu-lucuan warna-warni. Hal mengerikan yang dibuat seolah-olah santai?
Okelah mungkin opiniku salah, mungkin terlalu lebay atau mungkin terlalu terlalu lainnya. Tidak dipungkiri memang acara ini mengikuti kesuksesan On The Spot yang menyajikan tayangan informatif. Tapi apakah pantas jika khalayak umum disajikan tontonan orang yang sedang mencuri? Orang yang menbrak kendaraan lain? Orang berkelahi satu sama lain? Orang mabuk masuk ke galian jalan? Dan semuanya itu kadang tanpa sensor muka dan dibuat lelucon. Bagaimana kalau anak-anak kecil yang melihatnya menganggap hal yang sebenarnya tidak pantas karena dibuat lucu-lucuan mereka lalu mencobanya?
Sebagai penonton aku mengakui mempunyai sedikit phobia terhadap tayangan yang mengerikan seperti film SAW dan semacamnya. Jangankan film Saw, diceritakan sesuatu yang agak mengerikan (kecelakaan dan semacamnya) saja kadang bergidik ngilu. Bagaimana jika ternyata banyak yang seperti itu lalu melihat tayangan CCTV dan semakin parah phobianya? Agak lebay ya? Heheheh. Bisa saja aku sebagai viewer mengabaikan tayangan CCTV dan berganti pada channel lain. Tapi entah kenapa gak rela banget tayangan ini diputar pada jam-jam aktif anak-anak kecil.
Kadang aku berpikir, emang boleh ya menampilkan video dari youtube tanpa minta ijin dengan pengunggah asli video itu dan menampilkannya dengan bahan narasi lawakan pada masyarakat umum? Tanpa sensor wajah pula… Entahlah, yang pasti aku merasa acara ini kurang begitu mendidik.
—— In My Humble Opinion—–
Tulisan dimuat juga di : http://prialatte.wordpress.com/2014/02/14/cctv-transtv-humor-mengerikan/?postpost=v2
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H