Mohon tunggu...
Muhammad WildanAnisykurlillah
Muhammad WildanAnisykurlillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hubungan internasional UPN Veteran Yogyakarta

Seorang manusia yang suka menganalisis sekitar dan belajar dari yang lalu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia Culture Festival 2022 sebagai Diplomasi Warga Negara Indonesia di Era Kontemporer

15 Juni 2023   17:25 Diperbarui: 15 Juni 2023   17:35 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini, manusia hidup dalam era kontemporer. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kontemporer memiliki arti pada waktu yang sama, sewaktu, dan masa kini. Kontemporer berbeda dengan modern namun memiliki keterkaitan. Kontemporer berbicara mengenai jangkauan waktu, sedangkan modern adalah mengenai hal yang terbaru. Keterkaitan yang terjadi adalah modern berada di dalam kontemporer. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang terjadi di masa kini menyebabkan berbagai penemuan terbaru ditemukan di saat ini juga.

Penemuan dan perkembangan yang lahir di era kontemporer, telah memberikan perubahan dalam berbagai hal, terkhusus dalam penyebaran informasi. Perkembangan informasi yang semakin cepat dan tanpa batas, menjadikan hubungan antar manusia semakin dekat walau berada di jarak yang jauh. Hal tersebut juga terjadi pada hubungan manusia antar negara. Kini, manusia yang berbeda negara mendapatkan informasi satu sama lain dengan cepat, seakan-akan negara tidak menjadi Batasan. Perumpamaan tiadanya Batasan negara merupakan salah satu ciri adanya globalisasi.

Selain adanya penyebaran informasi antar manusia dalam lingkungan terkecil, terdapat juga penyebaran/upaya untuk memenuhi kebutuhan oleh negara (sebagai lingkungan terbesar dalam manusia). Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh negara adalah diplomasi. Diplomasi adalah urusan atau penyelenggaraan hubungan resmi antara satu negara dengan negara lain. Diplomasi memiliki berbagai bentuk, seperti diplomasi digital, publik, dan lingkungan. Dengan perkembangan yang ada di era kontemporer, diplomasi juga mengalami perkembangan untuk menyesuaikan dengan yang ada.

Salah satu perkembangan diplomasi adalah adanya diplomasi warga negara (Citizen Diplomacy). Sebenarnya diplomasi ini sudah berjalan sangat lama. Namun,dengan peran individu/aktor non negara yang semakin meningkat di masa kini, menyebabkan diplomasi warga negara juga mengalami peningkatan untuk tampil di dinamika internasional. Diplomasi warga negara dijalankan umumnya bergerak di bidang sosial dan budaya. Diplomasi ini berjalan dengan tokoh utama adalah warga negara dan negara sebagai pihak pembantu.

Mengenai diplomasi warga negara, penulis menggunakan studi kasus berupa penyelenggaraan Indonesia Culture Fest 2022 di Dallas, Amerika. Indonesian Cultural Fest adalah festival budaya Indonesia yang dilaksanakan pada 16-18 September 2022. Festival tersebut diselenggarakan oleh Kerukunan Masyarakat Indonesia (KMI) dan bekerja sama dengan University of Texas Dallas (UTD) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Houston. Festival yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut, diadakan di Crow Museum dan Kampus UTD dengan berbagai acara, seperti seminar internasional, peragaan busana batik, pentas tari dan music tradisional internaisonal.

Hari pertama dilaksanakanlah acara seminar internasional yang mengulas perkembangan sosial-budaya, politik, dan ekonomi di Indonesia dengan melibatkan UTD dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta KJRI Houston. Acara tersebut dihadiri oleh undangan yang memiliki minat pada Indonesia serta kalangan civitas akademika UTD. Terdapat salah satu acara yang paling menarik minat warga setempat yaitu pameran batik, lokakarya, dan demonstrasi pembuatan batik; serta peragaan busana batik dari kolektor dan desainer Debbie Margaretha, yang termasuk anggota diaspora Indonesia di Dallas. Festival ditutup dengan pertunjukan budaya Indonesia, termasuk tarian-tarian tradisional, musik tradisional (angklung), dan demonstrasi pencak silat, yang semuanya dipentaskan oleh anggota diaspora Indonesia di Dallas dan staf KJRI Houston.

Berdasarkan uraian kegiatan yang sudah dijelaskan penulis, dapat dilihat bahwa acara tersebut diselenggarakan oleh komunitas yang tidak memiliki/tidak berada dibawah naungan pemerintahan suatu negara. Maksudnya adalah komunitas tersebut bukan merupakan utusan dari negara terkait. Komunitas tersebut berdiri sendiri didasarkan dengan masyarakat Indonesia yang berada di lingkungan tersebut. Komunitas yang menyelenggarakan festival tersebut adalah KMI cabang D-FW (Dallas-Fort Worth). Jadi, komunitas tersebut berdiri berdasarkan masyarakat Indonesia yang berada di Dallas-Fort Worth.

Naiknya peran aktor non negara di kancah internasional karena globalisasi, menjadikan peran warga negara sebagai salah satu aktor non negara, juga diperhitungkan. Warga negara dapat melakukan diplomasi tanpa harus diperintahkan oleh pemerintahan suatu negara. Warga negara dapat melakukan diplomasi dengan masyarakat luar negeri lainnya/dengan pemerintahan di suatu negara. Diplomasi warga umumnya berupa soft diplomasi (diplomasi dengan pendekatan sosial dan budaya).

Diplomasi warga negara tidak dapat dikesampingkan dalam kancah dunia internasional. Budaya dan sosial yang dipertunjukkan oleh warga negara Indonesia di luar negeri dapat memberikan manfaat bagi negara dan bangsa, seperti masyarakat Indonesia semakin diterima dan terkenal di luar negeri. Tentu, semakin banyak sentimen positif mengenai Indonesia dan warganya ketika di sana, dapat menaikkan nama Indonesia dalam dunia internasional. Selain itu, dengan pertunjukan budaya yang dilakukan oleh para warga negara dari Indonesia, mereka secara langsung membantu untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Pelestarian yang dilakukan dapat membuat kebudayaan Indonesia (yang merupakan identitas bangsa) semakin eksis, terkenal, dan bertahan lama.

Pada akhirnya, penyelenggaraan Indonesia Culture Festival 2022 yang terselenggarakan di Dallas pada 16-18 September 2023 oleh KMI D-FW adalah salah satu bentuk penerapan diplomasi warga negara di era kontemporer. Warga negara menjadi semakin diperhitungkan dalam kancah internasional karena globalisasi yang semakin menghapus lintas batas negara. Diplomasi warga negara dapat memberikan dampak positif bagi bangsa dan negara baik secara lokal (di negara asal) maupun di dunia internasional (negara dimana warga negara Indonesia tinggal).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun