Kegiatan PLP 1 merupakan gerbang utama dalam memperkaya pengalaman mahasiswa FKIP Uhamka sebagai calon pendidik, sebab lewat kegiatan PLP ini mahasiswa terjun langsung ke sekolah untuk mengenal lingkungan sekolah. Kegiatan PLP 1 di Uhamka dilaksanakan pada mahasiswa semester 5.
Tujuannya guna membangun jati diri sebagai calon pendidik yang professional. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat memahami keadaan lingkungan sekolah melalui pengamatan dan observasi serta memperoleh informasi melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru pamong.
SMP Taruna Bhakti turut menjadi sasaran kegiatan PLP 1 dikarenakan SMP ini merupakan sekolah jenjang menengah swasta terbaik di Depok. Bagaimana tidak? sekolah ini memiliki sederetan prestasi siswa yang bisa langsung ditemukan ketika masuk ke dalam lingkungan sekolah.
Selain itu, terdapat seorang guru yang merupakan alumni Pendidikan Geografi yang kebetulan menjadi Guru Pamong pada kegiatan PLP 1 yang dilaksanakan oleh mahasiswa Pendidikan Geografi yaitu, Wildan Abiyuroza, Aliza Natasya Putri, Aulia Putri Hidayah, Sintia Dwi Apriyani, Nida Khoffya dan juga Dian Amaliah. Tentunya tak lupa Dosen Pembimbing Pendidikan Geografi yang turut berkontribusi dalam melancarkan kegiatan ini yaitu, Bapak Mushoddik, M.Pd.
Seperti yang dikatakan Kepala Sekolah Ibu Aina Novera, S.Pd, MM “Sebelum pandemi kita melakukan kegiatan rohani di lapangan sekolah seperti tadarus, salat dhuha dan pemberian motivasi, untuk yang nonmuslim kita juga memfasilitasi guru dan mereka juga mengadakan kegiatan pembinaan mental rohani”.
Selain itu sekolah ini juga menerapkan peraturan-peraturan untuk peserta didik agar peserta didik berbudi luhur, seperti yang dikatakan oleh Kepala Sekolah Ibu Aina Novera, S.Pd, MM “SMP Taruna Bhakti itu memiliki moto Disiplin dan Berprestasi, disiplin dalam bidang berseragam, kerapihan dari ujung kepala sampai ujung kaki kita perhatikan”.
Peraturan-peraturan yang diteggakan oleh sekolah ini beragam seperti bagi laki-laki rambut harus rapih agar belajar tidak terganggu, dilarang membawa kendaraan karena khawatir terjadi apa-apa di jalan dsb. Peraturan ini jika dilanggar akan mendapatkan sanksi, seperti yang dikatakan Kepala Sekolah Ibu Aina Novera, S.Pd, MM
“Kalau untuk sanksi kita sudah jelas, pasti pertama sekali kalau dia masih satu kali pelanggaran mungkin hanya kita berikan peringatan kemudian apabila melanggar kedua kali, panggil orang tua kemudian harus menghafal surat-surat alquran, tiga kali masih melanggar maka barang disita atau rambut dipotong di tempat. Jadi pemberian sanksi tidak sekaligus kita berikan tetapi kita berikan berjenjang jadi kita berikan sanksi sesuai dengan tingkat kesalahannya”
Dalam pembelajaran jarak jauh saat ini, SMP Taruna Bhakti melaksanakan kegiatan pembelajaran secara daring berbasis internet dan sekolah ini memiliki portal belajar untuk memudahkan kegiatan proses belajar dan mengajar. Dalam portal belajar itu disediakan modul, dan ulangan harian serta pengumpulan tugaspun dilaksanakan dalam portal tersebut.
Bagi siswa yang memiliki kendala sinyal ataupun penggunaan gadget, SMP Taruna Bhakti menerima siswa untuk belajar menggunakan laptop ataupun komputer sekolah dengan namun ada pembatasan-pembatasan seperti yang dikatakan oleh Pak Erwin Wiryadin S.Pd