Mohon tunggu...
Wildan Husein Naufal
Wildan Husein Naufal Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Seorang mahasiswa akuntansi yang memiliki ketertarikan dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peringatan Hari Anak Sedunia: Anak-anak sebagai Modal Pembangunan Bangsa

16 November 2020   06:43 Diperbarui: 20 November 2020   12:37 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Momentum yang baik untuk lebih menaruh perhatian terhadap anak-anak dunia, khususnya anak-anak Indonesia jatuh pada tanggal 20 November 2020. Dunia merayakan hari anak sedunia pada hari tersebut. Indonesia tidak boleh melewatkan begitu saja momentum ini. 

Dengan adanya peringatan ini, pemerintah dan seluruh masyarakat Indonesia diharapkan dapat berartisipasi dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas di masa depan.

Dunia menaruh perhatian dan perlindungan terhadap anak-anak pada UNICEF (United Nation Children’s Fund), lembaga perlindungan anak-anak dan ibu di negara berkembang yang dibentuk oleh PBB. Permasalahan anak-anak secara global dapat ditangani melalui lembaga ini. 

Lembaga ini juga membantu Indonesia dalam menangani permasalahan anak-anak yang terjadi di Indonesia. Sudah banyak riset yang telah dilakukan lembaga ini terhadap kondisi anak di Indonesia.

Berdasarkan riset yang telah dilakukan oleh UNICEF pada Bulan Mei 2020, Indonesia sudah berhasil meningkatkan angka kesejahteraan terhadap anak, akan tetapi Indonesia masih dihadapkan dengan tantangan-tantangan dan persoalan mengenai pemeretaan pembangunan. Sekitar 95 persen anak Indonesia telah menamatkan pendidikan dasar. 

Pencatatan kelahiran pun kini mencapai 85 persen. Hal ini memiliki arti anak-anak akan memiliki akses publik yang baik di kemudian hari. Capaian tersebut harus ditingkatkan oleh pemerintah Indonesia, jangan sampai tantangan yang ada sekarang justru membalikkan keadaan.

Masalah pemerataan pembangunan merupakan masalah klasik yang selalu ada dan terlihat sulit untuk diatasi. Hal tersebut memicu masalah sosial lain dalam kehidupan. Dalam hal kehidupan anak, terjadi ketimpangan antara anak-anak yang hidup di daerah perkotaan dengan daerah pedesaan. 

Anak-anak di perkotaan mendapatkan akses terhadap pendidikan, rumah, sanitasi, dan komponen penunjang kehidupan lain yang jauh lebih baik daripada anak-anak yang tinggal di pedesaan.  Masalah ini sering kali dipicu terbatasnya dana untuk pembangunan di daerah pedesaan, khususnya di luar pulau jawa.

Meskipun data statistik menunjukkan adanya perbaikan kualitas pada anak-anak, acapkali masih ada kasus-kasus kriminal di Indonesia yang pelakunya adalah anak-anak. 

Pencurian, narkoba dan tindakan asusila merupakan kasus kriminal yang pelakunya terkadang anak-anak. Hal tersebut dapat dipicu karena kondisi lingkungannya. 

Pembangunan yang tidak merata baik dari segi ekonomi dan  pendidikan bisa juga menjadi faktornya. Anak-anak ingin kebutuhannya tercukupi, tetapi sumber daya yang dimilikinya kurang, sehingga mendorong dirinya untuk melakukan tindakan kriminal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun