Mohon tunggu...
Wildan Kekes Ananditho
Wildan Kekes Ananditho Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 20107030127

Whatever it takes

Selanjutnya

Tutup

Money

Usaha Laundry di Kala Pandemi

29 Juni 2021   11:59 Diperbarui: 29 Juni 2021   12:23 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banner usaha Bening laundry (sumber gambar : dokpri)

Salah satu kebutuhan priemer manusia adalah kebutuhan akan sandang atau pakaian. Pakaian adalah hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Pakaian tidak hanya berfungsi untuk melindungi tubuh dari suhu dingin maupun panas tetapi juga untk menutupi bagaian intim dari tubuh manusia. Pakaian juga berfungsi sebagai identitas diri, banyak orang yang menilai orang lain dari caranya berpakaian atau dari kebersihan pakain itu sendiri. Pakaian yang bersih selain dapat membuat diri lebih nyaman juga membuat orang yang melihat ikut menjadi nyaman. Oleh karena itu menjaga kebersihan pakaian adalah hal yang penting. Untuk menjaga agar pakaian tetap bersih minimal tiga hari sekali pakaian harus di cuci agar jamur tidak tumbuh di pakaian. Tetapi banyak orang yang terkadang sangat sibuk sehingga tidak sempat mencuci pakaiannya. Oleh karena itu usaha laundry ada untuk itu. Bahkan bagi mereka yang ingin pakaiannya lebih harum dan rapi bisa mengandalkan jasa laundry.

Usaha laundry pun beragam dari ada yang usaha besar dengan mesin cuci serta pegawai yang banyak ada pula yang membuka usaha laundry kecil kecilan dengan hanya satu mesin cuci atau bahkan tidak memakai mesin cuci sama sekali. Hal inilah yang di alami oleh ibu Atminingsih (54), ibu dua anak tersebut telah menekuni usaha laundry selama kurang lebih 12 tahun. Pada awalnya beliau membantu bekerja di laundry milik kenalannya, ia bekerja disana selama 1 tahun dan hanya di gaji 500 rupiah per kilo pakaian yang sudah ia kerjakan. "Awalnya sih cuma nyambi sambil nunggu anak pulang sekolah, kan tempat kerjanya deket dengan sekolah" ujar bu Atminingsih. Selama disana beliau juga belajar bagaimana cara menjalankan usaha laundry, seperti bagaimana cara membuat nota, dimana tempat membeli pewangi , dan lain lain.

Setelah merasa tabungannya cukup, beliau memutuskan untuk keluar dan menjalankan usaha laundrynya sendiri. Beliau menjalankan usaha laundry nya di rumahnya sendiri di jalan Jogja-Wonosari km.14. Usaha laundrynya diberi nama Bening Laundry, dengan tujuan agar hasil cuciannya bening dan juga seirama dengan nama panggilanya yaitu bu Nining. Pada awalnya beliau membeli sebuah mesin cuci. Selain digunakan untuk usahanya mesin cuci tersebut juga digunakan untuk keperluan sehari hari. Pelangannya pun pada awlanya hanya terbatas pada tetangga tetangga beliau saja yang sibuk sehingga tidak sempat mencuci baju mereka. Namun karena ibu Atminingsih memiliki banyak kenalan maka lama kelamaan pelanggannya bertambah dan tidak hanya sebatas tetangga nya saja. Peningkatan pelanggan ini juga membuat bu Atminingsih bekerja lebih ekstra, tak hanya pekerjaan yang semakin bertambah tetapi juga harus mengantarkan cucian tersebut apalagi tempatnya yang cukup jauh jika dibandingkan mengantarnya ke tetangga beliau. Meskipun begitu ibu Atminingsih tidak menyerah dan tetap bersemangat dalam bekerja.

Namun karena usianya yang bertambah tua jadi beliau tidak bisa lagi menambah pelanggan, apalagi pelanggan yang sekarang sudah bisa dibilang pelanggan tetap. Per harinya beliau dapat sekitar 25.000 rupiah. Beliau juga sempat menyewa pekerja untuk membantunya, biasanya pekerja tersebut bagian menyetrika dan melipat baju. Hal tersebut sangat membantu ibu Atminingsih dalam bekerja. Namun karena penghasilannya yang kurang maka pada akhirnya beliau tidak lagi menyewa pekerja lagi. Selain mencuci dan menyetrika baju, beliau juga berjualan pewangi yang selain ia gunakan sendiri juga dapat dibeli oleh pelanggannya. Karena ibu Atminingsih sudah tidak menerima pelanggan lagi, maka para tetangganya lah yang sering membeli pewangi tersebut bahkan terkadang mereka juga pesan pewangi dengan wangi tertentu.

foto penulis dan ibu Atminingsih (sumber gambar : dokpri)
foto penulis dan ibu Atminingsih (sumber gambar : dokpri)

Pandemi Covid-19 awal 2020 kemarin membuat banyak usaha kecil menengah menjadi gulung tikar. Pemerintah yang menerapkan lockdown membuat banyak usaha tersebut tidak mendapat pelanggan, apalagi usaha yang melakukan kontak langsung dengan pelanggan. Laundry adalah salah satu usaha yang terdampak virus korona karena memang pakaian adalah benda yang melakuakn kontak langsung dengan tubuh manusia. Jika tidak berhati hati maka para pekerja bisa saja terkena virus tersebut karena tidak mengetahui kondisi pelangganya. Hal ini juga dialami oleh Ibu Atminingsih. Usahanya yang sudah kecil dan hanya melayani beberapa pelanggan tetap pun terpaksa mengurangi cuciannya. Apalagi dengan rusaknya satu satunya mesin cuci yang sudah sejak awal menemaninya dalam usaha laundry ini. Pada awal masa pandemi bu Atminingsih hanya menerima cucian dari pelanggan yang sudah ia kenal cukup lama dan juga dengan mengkonfirmasi bahwa mereka tidak terpapar Covid-19. Beliau juga berhati hati dalam mencuci, karena mesin cucinya rusak maka beliau mengandalkan tanganya.

"untuk mencuci pakaianya sebenarnya tidak ada yg berubah, masih sama seperti saat sebelum pandemi tapi lebih hati-hati saja dan pakai masker pas nyucinya" jawab Ibu Atminingsih saat saya bertanya adakah perbedaan dalam mencuci pakaian saat pandemi. Penghasilan dari beliaupun juga berubah akibat dari pandemi. Jika biasanya seminggu beliau bisa dapat 85.000 sekarang hanya dapat sekitar 40.000 saja. Selain itu beliau juga harus menyediakan stok masker karena setiap hari beliau harus mengambil serta menggantarkan cucian. Hal ini cukup berpengaruh dalam penghasilan beliau karena minimal harus 2 kali keluar rumah sehingga membutukan stok masker yang cukup banyak dan mengguras kantong.

Pandemi covid-19 memanglah menyusahkan usaha ibu Atminingsih namun beliau tetap menjalankan usahanya dengan sepenuh hati. Untungnya pada awal tahun kemarin beliau sudah bisa membeli mesin cuci yang baru sehingga memudahkan pekerjaan beliau. Beliau berpendapat bahwa jika seseorang tetap berusaha meskipun terkena musibah niscaya Allah SWT akan menunjukan jalan yang terbaik bagi hambanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun