Langit tak lagi biru,
warnanya pudar, abu yang pekat.
Dulu ia membentang luas,
menyimpan mimpi dalam pelukan awan.
Kini, burung tak lagi terbang,
terjebak di bawah kabut kelam.
Angin berbisik lemah,
menyanyikan lagu luka bumi.
Matahari murung di balik tirai debu,
tak lagi hangat, tak lagi ramah.
Awan-awan menangis pelan,
jatuh sebagai hujan yang asing.
Apa yang kita lukis di langit ini?
Jejak asap, bau tanah yang terbakar,
dan suara hening dari pohon-pohon,
yang tumbang tanpa sempat bicara.
Langit tak lagi biru,
dan aku hanya bisa bertanya:
Akankah ia kembali tersenyum?
Ataukah biru itu hanya kenangan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI