Mohon tunggu...
WILDA NANDA AGUSTIN HARAHAP
WILDA NANDA AGUSTIN HARAHAP Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA TADRIS BAHASA INDONESIA UINSU

HOBI MEMBACA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Langit Tak Lagi Biru

24 November 2024   09:12 Diperbarui: 24 November 2024   09:47 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langit tak lagi biru,
warnanya pudar, abu yang pekat.
Dulu ia membentang luas,
menyimpan mimpi dalam pelukan awan.

Kini, burung tak lagi terbang,
terjebak di bawah kabut kelam.
Angin berbisik lemah,
menyanyikan lagu luka bumi.

Matahari murung di balik tirai debu,
tak lagi hangat, tak lagi ramah.
Awan-awan menangis pelan,
jatuh sebagai hujan yang asing.

Apa yang kita lukis di langit ini?
Jejak asap, bau tanah yang terbakar,
dan suara hening dari pohon-pohon,
yang tumbang tanpa sempat bicara.

Langit tak lagi biru,
dan aku hanya bisa bertanya:
Akankah ia kembali tersenyum?
Ataukah biru itu hanya kenangan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun