Banyak orang yang bertanya-tanya darimana manusia berasal dan bagaimana awal mula manusia bisa berada di bumi? Pada artikel ini saya akan membahas asal usul manusia dari berbagai sudut pandang, mulai dari agama Kristen, dan menurut pandangan Sains. Hal ini menarik untuk dibahas karena setiap agama memiliki sudut pandang yang berbeda. Pertama-tama saya akan membahas asal usul manusia menurut pandangan agama Kristen
Pada awal mula sebelum Allah membuat manusia, perlu diketahui bahwa Allah menciptakan terang dan gelap. Yang tertulis pada Kejadian 1:1-5 " Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum terbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama. Langit yang dimaksud yaitu tempat yang ada di luar bumi dan terletak di angkasa. Setelah membuat langit lalu Allah membuat terang dan gelap. Dan dilanjut dengan Allah membedakan siang dan juga malam.
Pada hari kedua Allah lanjut menciptakan cakrawala yang tertulis pada Kejadian 1:6 "Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air untuk memisahkan air dari air."Pada hari kedua ini Allah berhasil memisahkan air dengan tanah dan bumi terbagi menjadi dua bagian
Dan pada hari ketiga Allah melanjutkan karyanya dengan menciptakan Samudra, benua, lautan, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, dan pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji yang tertulis pada Kejadian 1:9-13 "Berfirmanlah Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu tempat, sehingga kelihatan yang kering. ..."
Di hari keempat Allah menciptakan bulan, bintang, dan benda-benda langit lainnya. Tujuan dari Allah menciptakan benda langit yaitu untuk membantu manusia membedakan waktu siang dan malam dan benda langit ini juga berfungsi untuk membedakan waktu suatu wilayah dengan wilayah lainnya yang tertulis pada Kejadian 1:14-19 "Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dan malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun..."
 Pada hari kelima Allah mulai menciptakan hewan yang hidup di air, burung-burung di udara, dan Allah juga menciptakan pagi dan petang yang tertulis di Kejadian 1:20-23 "Hendaklah dalam air, berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala. Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan segala makhluk yang bergerak..." itulah yang dibuat Allah pada hari kelima. Dan Allah lanjut berkarya sampai hari keenam, dan di hari keenam inilah Allah mulai menciptakan binatang melata, binatang liar dan juga Allah mulai menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya yaitu laki-laki dan perempuan agar manusia berkuasa atas semua ciptaan-Nya. Di hari ketujuh Allah beristirahat.
Jadi menurut pandangan iman Kristen kalau manusia diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya dari debu dan tanah, Allah juga berpesan kepada manusia untuk menguasai semua ciptaan-Nya karena Allah percaya manusia dapat bertanggungjawab atas semua ciptaan-Nya. Namun apa yang dipercayakan Allah tidak sesuai harapan, karena sekarang banyak manusia yang mulai menghancurkan bumi dan mulai menjauh dari Allah karena sebagian dari mereka percaya bahwa bumi dan seisinya terjadi karena proses alam melainkan bukan dari Allah.
Selain itu Sains juga memiliki pandangan sendiri mengenai asal usul manusia bahwa manusia telah hidup di bumi sejak 4 juta tahun lalu dan ilmuwan berpendapat kalau manusia berawal dari terpisahnya spesies hominid dari primate seperti simpanse dan gorilla. Dan hominid ini mulai berkembang yang menjadikan spesies simpanse tersebut menjadi manusia modern dengan nama lain Homo Sapiens, pernyataan ini dikemukakan oleh salah satu ilmuwan bernama Charles Darwin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H