Mohon tunggu...
Wilantika Ramadhani
Wilantika Ramadhani Mohon Tunggu... Pustakawan - Penggiat Literasi

Mahasiswi Ilmu Perpustakaan UIN-Sumatera Utara, Medan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menulis dan Merekam, Hubungan antara Perpustakaan dan Kearsipan

24 Mei 2018   03:10 Diperbarui: 24 Mei 2018   03:51 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menulis dan merekam (hubungan antara perpustakaan dan kearsipan)

Oleh: Kurnia Sandi

Menulis dan merekam yang berkaitan dengan arsip dan perpustakaan di sini adalah dalam bentuk fungsi dari sebuah karya tulis ( buku ) dengan dokumen ( arsip ) di sebuah perpustakaan yang dapat digunakan bagi pemakai atau pengguna dalam mencari sebuah informasi yang di butuhkan. Sebelum lebih luas dalam berbicara mengenai hubungan antara perpustakaan dan kerasipan, harus mengenal sejarahnya terlebih dari akan kaitan tulisan dari zaman sejarahnya mulanya.

Menulis jika dilihat dari sisi sejarahnya maka terdapat rentang kaitan yang bermula dari tulisan alias teks. Temuan-temuan arkeologi di lembah Sungai Tigris (sekarang Turki) membuktikan bahwa 3000 Tahun sebelum Masehi bangsa Sumeria melakukan tindakan pertama menggunakan tulisan untuk mencatat apa-apa saja yang mereka lakukan dalam  hidup mereka. Ini adalah tindakan pertama umat manusia untuk  menciptakan rekaman alias "record". Rekaman-rekaman pertama yang dilakukan oleh manusia ialah rekaman tentang kondisi sosial bangsa pada masa itu. Rekaman itu bukan hanya ditulis melainkan juga disimpan dengan tata letak dan aturan versi masyarakat pada saat itu. Artinya dizaman itu telah terjadi kegiatan tulisan, rekaman lalu arsip.

Kebiasaan bangsa Sumeria itu kita bisa melihat bahwa tradisi menulis dan merekam kejadian serta menyimpannya (arsip) telah dilakukan jauh sebelum manusia menulis atau menciptakan  buku bahkan yang lebih dikenal saat ini ialah teknologi smartphone dan lain sebagainya yang dapat kita gunakan sebagai alat untuk menulis dan merekam.

Seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi serta pengetahuan dan sastra maka muncullah media massa dengan segala bentuk ekspresi yang direkam, dibukukan bahkan sampai dengan disebarkan. Namun seiring dengan perkembangan fenomena tersebut banyak orang malah lupa dengan kebiasaan menyimpan dalam artiannya ialah manusia menyimpan segala sesuatu itu karena dianggap penting dan agar dapat ditemukan kembali dan digunakan lagi.

Perpustakaan jika dilihat dalam artian yang sempit maka perpustakaan ialah institusi yang hampir sama dengan institusi kantor-kantor arsip. Hanya saja, pengaruhnya lebih luas dari pada institusi kantor-kantor arsip. Luas bukan dalam artian luas fisiknya melainkan luas jangkauan penggunannya karena luas jangkauan penggunaan dan pemanfaatan arsip sama luasnya dengan jangkauan dan pemanfaatan pustaka.

 Dari keterkaitan antara perpustakaan dan arsip maka kita bisa lihat bahwa kegiatan menulis dan merekam erat kaitannya dengan buku dan arsip serta dokumen yang sama isinya yakni teks. Jika buku, arsip dan dokumen adalah unsur yang sama maka,  ada satu keharusan yang harus kita lakukan ialah menyimpannya untuk dapat ditemukan kembali ketika ingin digunakan lagi. Dalam istilah inilah yang disebut dengan simpan (store) dan temukan kembali (retrieve).

Walaupun kegiatan membuat dan mengelola arsip (yang dilakukan oleh bangsa Sumeria) dinggap lahir terlebih dahulu dari pada kegiatan mengelola pustaka. Tapi kegiatan yang dilakukan didalam perpustakaan jauh lebih kompleks dibandingkan kegiatan dibidang kearsipan. Ini semua terjadi karena perpustakaan memiliki sejarah yang amat berkesan dari mulai penciptaan tulisan, kertas, buku hingga munculnya perpustakaan-perpustakaan yang ada di wilayah Laut Tengah, Timur Tengah, Persia dll.

Buku dan perpustakaan menjadi ajang untuk  mengendalikan apa yang disebut kebenaran, dan apa yang tidak benar. Fenomena ini tak terjadi dalam Kearsipan, sebab arsip  memiliki fungsi yang lebih spesifik dari pada buku, yaitu untuk digunakan khususnya untuk menjalankan administrasi  yang tertib, walaupun tentu saja administrasi ini juga fundamental  dalam kehidupan manusia (administrasi dapat bersifat bisnis, sosial, maupun politik).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun