Mohon tunggu...
Wiladah Az-Zahra
Wiladah Az-Zahra Mohon Tunggu... -

an ordinary girl who always try to make everything different

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

3. Catatan Hutang Cinta (Tentang Zen)

26 Februari 2012   15:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   09:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

“Akhirnya kau dapat pekerjaan yang bagus juga.” Kata Eliana.

“Iya. Pekerjaan tetap dengan rumah dan kendaraan dinas.” Jawab Zen

“Nah, kalau begitu Kau harus bayarhutangmu!” Eliana berteriak sambil berkacak pinggang.

Zen mengerutkan kening menatap Eliana, “berhutang?Hutang apa?”

“Iya.Ini lihat sendiri.”Eliana menyodorkan buku agendanya pada Zen.

Zen mengambil buku itu kemudian membukanya.Matanya terpaku pada tulisan-tulisan rapi Eliana.

Tanggal 31 Desember 2009: Zen berjanji akan mengajakku kencan malam tahun baru. Aku senang sekali dengan tawaran itu, maka aku menerimanya dalam tawaran pertama.

Tanggal 2 Januari 2010: Zen bohong. Dia tidak mengajakku kemana2 malam tahun baru kemarin.Dia berhutang 1 janji padaku.

1 feb 2010: ini janji kedua yang Zen ingkari. Katanya sore ini mau membawaku kepantai bermain ombak dan menikmati sunset. Tapi dia malah tidur….!!!

7 maret 2010: aku menunggu permintaan maafnya karena dia tidak datang menjemputku tadi malam. Tapi malah dia tertawa2 di kampus seakan-akan tak terjadi apapun. Oh, Zen kau telah berhutang 5 janji padaku.

Zen terus membaca hingga lembaran terakhir.“Kau mencatat semua janji yang aku ingkari?”

Eliana mengangguk puas. “Ayo bayar! Totalnya ada 367 janji.Harus dibayar hari ini juga!”

Zen bingung bagaimana harus membayar semua hutang janjinya pada Eliana.

“Hari ini datanglah ke kos.Orang tuaku datang.Mungkin ada yang ingin kau sampaikan pada mereka.”

Zen menelen ludah. Dia ingat janji lawasnya pada Eliana beberapa tahun yang lalu : “Nanti kalau aku sudah dapat pekerjaan yan bagus aku akan melamarmu.”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun