Psikologi faal merupakan sinonim dari biopsikologi. Sedangkan pengertian dari biopsikologi adalah bauran dari dua ilmu yaitu biologi dan psikologi. Bauran tersebut membuktikan bahwa batas antara dua atau lebih cabang ilmu bersifat tidak jelas. Namun dengan bauran tersebut bisa menjadikan daya tarik tersendiri karena munculnya berbagai pendekatan baru. Jadi psikologi faal adalah salah satu cabang ilmu psikologi yang mempelajari kaitannya antara perilaku dengan sistem saraf. Istilah psikologi faal terbagi dalam beberapa sebutan yaitu : Psikologi Fisiologi Biopsikologi Psikobiologi Psikologi biologis Neurosains Perilaku (paling umum). Dalam biopsikologi mengatakan bahwa pada dasarnya manusia mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya secara genetic. Seperti dilihat dari aspek tinggi badan, warna kulit, bentuk bibir, dan lain sebagainya. Demikian pula para ahli biopsikologi melihat bahwasanya sifat dan tingkah laku dari manusia juga mengalami pewarisan dari induknya.
Para ahli biopsikologi banyak mengaitkan antara genetika, sifat, dan tingkah laku pada diri manusia. Mereka menjelaskan hal ini melalui 4 kategori yaitu : fisiologi, ontogeny, evolusi, dan fungsional. Penjelasan mengenai fisiologi yaitu mengaitkan anatar perilaku dengan aktivitas otak dan organ tubuh lainnya. Sedangkan pada ontogeny melihat dari pengaruh gen, nutrisi, pengalaman, serta interaksi kesemuanya dalam membentuk suatu perilaku pada diri makhluk hidup. Dari pengertian diatas maka dapat kita uraikan menjadi beberapa poin mengenai pengertian dari biopsikologi :
- Termasuk dalam studi ilmiah mengenai aspek biologis manusia
- Ilmu yang mempelajari mekanisme perilaku dan pengalaman dari segi fisiologi, evolusi, dan perkembangan.
- Mengaitkan antara biologi dengan psikologi.
Aspek psikologi yang dimiliki oleh manusia itu adapt terbentuk karena adanya kebutuhan. Menurut A.H Maslow, manusia memiliki 5 kebutuhan dasar :
- Kebutuhan fisiologis/biologis merupakan kebutuhan pokok utama makhluk hidup yaitu oksigen. Jika kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi maka akan terjadi ketidakseimbangan fisiologis.
- Kebutuhan rasa aman, rasa aman yang dimaksud adalah makhluk hidup merasa hidupnya tenang dan damai jauh dari gangguan yang bersifat mengganggu.
- Kebutuhan mencintai dan dicintai
- Kebutuhan harga diri
- Kebutuhan aktualisasi diri
Perilaku yang ada dalam diri manusia ini timbul akibat adanya rangsangan dari luar maupun dalam, jadi tidak dapat tumbuh dengan sendirinya. Jika dihubungkan dengan psikologi faal maka perilaku yang timbul dipengaruhi oleh sistem saraf pada makhluk hidup.
Pada dasarnya manusia memiliki banyak sekali sel-sel sistem saraf dalam tubuhnya. Sistem saraf adalah bagian dari tubuh kita yang tidak hanya di fungsikan untuk melihat, memahami, dan merespon seluruh kejadian disekitar kita. Tetapi sistemsaraf juga di fungsikan untuk mengirim, menerima, dan mengartikan informasi dari semua bagian tubuh makhluk hidup. Namun dalam arti sebenarnya sistem saraf memonitor dan mengoordinasi Tindakan secara otomatis tubuh makhluk hidup. Sistem saraf makhluk hidup memiliki dua komponen yaitu : sistem saraf pusat terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf. Otak merupakan pusat koordinasi dalam tubuh yang bertempat di dalam tulang tengkorak dan diselubungi oleh jaringan atau yang dikenal dengan sebutan selaput meninges. Jadi otak merupakan pusat informasi sebelum tubuh melakukan sesuatu. Selaput meninges terbagi menjadi tiga yaitu lapisan keluar yang terletak dan melekat pada tulang (duramater), lapisan Tengah yang memiliki bentuk saraf laba-laba (arachnoid), dan lapisan dalam yang melekat pada bagian permukaan otak (piamater). Meninges juga terdiri dari beberaoa bagian lagi yakni otak besar (serebrum), kotak kecil (serebelum) dan medulla spinalis, yang terletak pada bagian dalam rogga cranium dan kinalis vertebralis. Sedangkan untuk bagian sistem saraf pusat dalam ruas-ruas tulang belakang terdapat susmsum tulang belakang.
Kedua sistem saraf tepi terdiri dari sistem sadar (somatic) dan sistem saraf tak sadar ( saraf otonom. Pada bagian sistem saraf sadar berfungsi untuk mengontrol aktivitas yang kerjanya diatur oleh otak, sedangkan pada sistem saraf tidak sadar berfungsi untuk mengontrol aktivitas yang tidak bisa diatur oleh otak. Sistem saraf sadar tersusun oleh saraf otak (saraf kranial) yakni saraf yang keluar dari otak dan saraf sumsum tulang belakang. Pada bagian sistem saraf tidak sadar terdiri dari beberapa bagian seperti neuron sensori dan neuron motor yang terdapat pada sistem saraf pusat (khususnya hipotalamus dan berbagai organ dalam lainnya seperti jantung, kelenjar, baik eksorin maupun endokrin.
Pada bagian sistem saraf pusat terdapat yang Namanya unit fungsional primer dari jaringan saraf yaitu sel saraf (neuron) memiliki fungsi sebagai pembentuk dan penyalur informasi berupa impuls Listrik. Sel penyokong (neuroglia) terletak di sekeliling neuron dan memiliki jumlah lebih banyak dari neuron. Neuroglia pada bagian sistem saraf pusat terdiri dari astrosit, oligodendrosit, mikroglia, dan sel ependim. Selain dua bagian tersebut pada jaringan saraf terdapat juga sel-sel yang tidak khas seperti sel endotel yang memiliki tugas untuk Menyusun dinding pembuluh darah. Jadi dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam psikologi faal membaurkan antara perilaku dan sistem saraf pada makhluk hidup. Terdapat berbagai macam sebutan untuk ilmu psikologi faal ini. Salah satunya biopsikologi yang membaurkan antara biologis dan psikologi. Kemudian dalam sel-sel sistem saraf terdapat banyak sekali bagian-bagian yang memiliki tugas dan fungsinya masing-masing dalam tubuh makhluk hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H