Lingkaran intervensi pekerjaan sosial adalah serangkaian tahapan yang harus dilalui oleh seorang pekerja sosial dalam membantu menyelesaikan masalah klien. Tahapan-tahapan tersebut meliputi engagement, assessment, planning, implementation, monitoring, dan evaluation. Intervensi pekerjaan sosial dapat dilakukan pada berbagai tingkatan, yaitu mikro, mezzo, dan makro, tergantung pada skala masalah yang dihadapi, mulai dari individu, keluarga, hingga masyarakat. Intervensi sosial merupakan upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial individu, keluarga, dan kelompok, serta memperkecil jarak antara harapan lingkungan dengan kondisi riil klien. Sistem intervensi sosial melibatkan sekelompok orang yang memberikan bantuan berdasarkan keahlian yang beragam, bekerja dengan sistem yang beragam, dan didasari pandangan bahwa klien akan dikembalikan kepada lingkungan asalnya kelak setelah intervensi.
Terdapat 6 Tahap lingkaran intervensi yaitu :Â
1. Engagement
2. Asesement
3. Planning
4. Intervensi
5. Evaluasi
6. Terminasi
Dan jika diperlukan, proses dalam intervensi ini maka perlu dengan rahao intervensi yang ke tujuh yakni Monitoring.
Dalam keseluruhan, intervensi pekerjaan sosial melibatkan enam tahap utama, dimulai dari engagement, assessment, planning, implementation, evaluation, hingga terminasi. Intervensi ini dapat dilakukan pada tingkatan mikro, mezzo, dan makro, sesuai dengan skala masalah yang dihadapi, dari individu hingga masyarakat. Fokusnya adalah memperbaiki keberfungsian sosial dan mengurangi kesenjangan antara harapan lingkungan dan kondisi riil klien. Pentingnya monitoring juga diakui sebagai tahap tambahan untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan intervensi. Sistem intervensi sosial melibatkan sekelompok orang dengan keahlian beragam, dengan tujuan mengembalikan klien ke lingkungan asal setelah intervensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H