Mohon tunggu...
M Abdulyusup
M Abdulyusup Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Membaca adalah mendengarkan dengan hormat seorang penulis Membacalah!!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bentuk Integrasi Islam dengan Ilmu Pengetahuan

6 Maret 2023   21:24 Diperbarui: 6 Maret 2023   21:46 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bentuk keselarasan Islam dengan ilmu pengetahuan

Negara Indonesia memiliki banyak agama yang diakui,salah satu agama yang di akui oleh negara Indonesia adalah agama Islam. Agama Islam menjadi satu satu nya agama yang diridhoi oleh Allah SWT dan dianggap sebagai agama yang  benar dan sempurna karena agama Islam merupakan agama yang sudah mencantumkan segala sesuatu yang dibutuhkan dan aturan pedoman hidup dan yang terpuji baik di dunia maupun di akhirat yang aturan itu tercantum dalam kitab sucinya Al Qur'an dan hadist. Yang di dalamnya terdapat segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia mulai dari hal kecil sampai dengan hal besar yang dapat di gunakan sebagai rujukan untuk menyelesaikan suatu masalah.

Berkaitan dengan agama dan kebenarannya adalah yang sudah tercantum pada QS At Taubah ayat 33. Yang artinya " Dia lah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al Qur'an) dan agama yang benar untuk dimenangkan Nya atas segala agama, walaupun orang - orang musyrik tidak menyukai". Salah satu bukti penting agama islam adalah agama yang benar dan cocok dijadikan sebagai pedoman hidup adalah karena agama Islam memiliki keselarasan dengan ilmu pengetahuan bahkan ilmu pengetahuan juga bisa diambil dari Al Qur'an,segala permasalahan bisa diselesaikan dengan ilmu pengetahuan dan Al Qur'an sehingga bisa menemukan titik terang. 

Didalam agama Islam menuntut ilmu merupakan hal yang wajib untuk di lakukan baik itu ilmu agama maupun ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi Allah SWT juga akan meningkatkan derajat bagi seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan. Menuntut ilmu juga bisa dijadikan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT bagi seseorang yang menuntut ilmu akan mendapatkan pahala.Sebagai mana yang telah tercantum dalam hadis riwayat Rabi' yaitu " tuntut lah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu itu dapat mendekatkan diri kepada Allah azza wajalla . Dan mengajarkan ilmu kepada  orang yang tidak mengetahuinya adalah shadaqah. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orang memilikinya dalam kedudukan terhormat dan mulia ( tinggi).

Ilmu pengetahuan merupakan keindahan bagi ahlinya di dunia dan akhirat.  Tetapi, pandangan ilmu pengetahuan di Indonesia dengan para pandangan ilmu barat sangatlah bertentangan karena para penemu barat beranggapan bahwa antara agama dan agama tidaklah ada keterkaitan dan tidak dapat disatukan karena para ilmuwan barat hanya mengerti akan materi. Di dalam buku bukti kebenaran Al Qur'an milik Abdullah M Al- Rehaili mengatakan bahwa pada saat ini pada ilmuwan barat sedang berada di tengah-tengah peperangan antara agama dan ilmu pengetahuan hampir tidak mungkin bila Meraka menerima bahwa adanya pertemuan secara mendasar antara agama dan ilmu pengetahuan. Ini karena didalam kitab Injil disebutkan bahwa pada saat nabi Adam memakan buah khuldi, para ilmuwan barat mengatakan bahwa nabi Adam memakan buah dari pohon pengetahuan yang mana menyebabkan anggapan bahwa nabi Adam di turunkan ke dunia karena memakan buah itu dan menjadi dosa turunan dalam kepercayaan orang-orang Kristen dan menyebabkan adanya pemikiran bahwa tidak ada keterkaitan  antara agama dan ilmu pengetahuan pada zaman itu. Itu sebabnya ilmuwan Kristen pada zaman dahulu seperti Nicolas Copernicus dan Galileo Galilei dihukum mati karena telah berhasil menemukan sesuatu penemuan ilmiah yang dianggap bertentangan dengan paham gereja.

Quraish Shihab mengatakan bahwa " pertentangan antara kaum Agamawan dengan ilmuwan di Eropa itu disebabkan oleh sikap radikal kaum Agamawan Kristen yang hanya mengakui kebenaran dan kesucian kita perjanjian lama dan perjanjian baru sehingga orang yang mengingkari nya dianggap kafir dan berhak mendapatkan hukuman. Dilain pihak, para ilmuwan mengadakan penyelidikan ilmiah yang hasilnya bertentangan dengan kepercayaan yang dianut oleh pihak gereja ( kaum Agamawan), Akibatnya tidak sedikit ilmuwan yang menjadi korban oleh penindasan dan kekejaman pihak gereja".

Agama Islam adalah agama yang menekankan pentingnya ilmu pengetahuan maka ketika agama Islam menemukan kejayaan ilmu pengetahuan juga akan menemukan kejayaannya, banyak ilmuwan Islam yang sudah bisa meraih keberhasilannya dengan ilmu pengetahuan yang pengembangan ilmu pengetahuan nya juga diakui oleh para ilmuwan barat, yaitu Ibnu Sina ( kedokteran),Al khawarizmi ( ahli ilmu matematika algoritma), Jabir bin Hayyan ( ahli kimia) , Ibnu Khaldun ( ahli sejarah) dan masih banyak lagi. Prof. G Magnoliouth dalam De Kara Cbt Van Den Islam menuliskan " penyelidikan telah menunjukkan bahwa yang diketahui oleh sarjana Eropa tentang Falsafah, Astronomi, Ilmu pasti dan ilmu pengetahuan semacam itu,selama beberapa abad sebelum Renaissance secara garis besar datang dari buku latin yang berasal dari bahasa Arab. Dan, meskipun secara tidak langsung, Al Qur'an lah yang memberikan dorongan utama untuk studi diantar orang Arab dan teman mereka".

Bisa disimpulkan bahwa agama Islam tidak diragukan lagi kebenarannya dan agama Islam adalah agama yang ilmiah yang mendorong ilmu pengetahuan yang mana sebenarnya itu juga bukti kebesaran Allah SWT yang menunjukkan bahwa agama Allah adalah agama yang tidak diragukan sehingga selain dapat menambah wawasan tapi juga menambah keyakinan terhadap agama Allah yaitu agama Islam.

               Bentuk Integrasi-Interkoneksi:

1. Informatif : yakni disiplin ilmu yang memberikan informasi kepada disiplin  ilmu lain.

2. Konfirmatif : yakni disiplin ilmu yang ditujukan untuk membangun teori yang kuat  guna memperoleh penegasan dari disiplin ilmu lain.

3. Korektif : yakni suatu teori ilmu tertentu pelu dikonfrontir dengan ilmu agama atau sebaliknya dengan tujuan koreksi.

               Model-model dari bentuk korektif:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun