Mohon tunggu...
Wiki riandi
Wiki riandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa Film dan Televisi Universitas Pendidikan Indonesia, yang bergerak di bidang cinematoghrapy dan otomotif juga bercita cita menjadi pengusaha sukses.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Estetika dan Sampah

17 Agustus 2022   23:38 Diperbarui: 17 Agustus 2022   23:44 852
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           Menjadi seorang mahasiswa/i sudah seharusnya menjadi bagian penting pendukung sumber daya manusia. Diharapkan mahasiswa/i dilingkungan masyrakat mampu menjadi pendongkrak perubahan sebuah kehidupan yang layak. Pada kali ini Universitas Pendidikan Indonesia sedang melaksanakan kegiatan KKN yaitu kuliah, kerja, nyata yang dimana mahasiswa/i dilibatkan menjadi bagian yang turun ke masyarakat. Universitas Pendidikan Indonesia mengusung tema “Kulah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat

Berbasis SDG’s Desa dan Rekognisi MBKM Purpresnas kemendikbudristek”. Program tersebut merupakan sebuah kegiatan dari bagian mata kuliah yang diwajibkan, diharapkan program tersebut mampu memberikan pembelajaran dalam bentuk pengalaman ilmu, teknologi, dan seni dari kampus ke mahasiswa dan mengalir ke masyarakat. Kegiatan tersebut berlangsung kurang lebih selama satu bulan dengan minimum waktu 120 jam, dan dilaksanakan mulai dari tanggal 11 juli 2022 hingga 10 agustus 2022.

            Pelakasanaan kegiatan “Kulah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa dan Rekognisi MBKM Purpresnas kemendikbudristek” ini menggunakan metode pembagian kelompok dari daerah masing-masing. Pihak universitas memberikan keputusan bahwa mahasiswa/i akan melaksanakan kkn diwilayahnya masing-masing dan dekat dengan tempat tinggal. Kelompok terdiri dari kelompok besar dan kecil, bahakan KKN tersebut bisa dilaksanakan secara individu dengan melihat dari daerah tempat tinggalnya. Pada kegiatan KKN yang dilaksanakan kali ini sebenernya masih dilakukan secara daring atau menggunakan media online sebagai sarana turun kedalam ruang lingkup masyarakat. Tetapi setelah ditetapkan pelaksanaan faktanya dilaksanakan secara luring atau offline dengan metode masyarakat dan mahasiswa bisa bertemu secara langsung tetapi dengan menjaga berbagai protokol kesehatan.

            Dari ketetapan pembagian kelompok besar, penulis ditempatkan dalam kelompok 105 yang dimana wilayah tersebut ada di sekitar Rancaekek hingga daerah Majalaya. Dari banyaknya kelompok besar universitas memberi pendamping atau DPL sebagai pembibing lapangan dalam terlaksananya kegiatan. Bapak Hery Santoso adalah DPL kelompok 105 yang berwenang memberi masukan dan keputusan kelompok, atas dasar keputusan bersama anggota kelompok 105 bahwa akan dibagi kembali menjadi kelompok kecil yang terdiri dari 5 sampai 6 orang dalam kelompoknya. Penulis mendapat sebuah kelompok kecil yang dimana didalamnya terdiri dari 5 orang dan bertempat tinggal didaerah Rancaekek. Dalam kelompok besar 105 KKN UPI memutuskan untuk mengambil salah satu tema sebagai program kerja yaitu “mengurangi dampak lingkungan yang ditimbulkan terhadap bumi melalui produksi dan konsumsi masyrakat”. Data yang dapat diambil dan dijadikan acuan program kerja adlah pengelolaan sampah di masyarakat, yang dimana atas hasil survey bahwa sampah diwilayah Rancaekek masih menjadi maslah besar yang harus dibenahi.

            Dalam kelompok kecil penulis, program kerja dilaksanakan di wilayah Kelurahan Rancaekek Kencana yang dititik fokuskan di bagian wilayah RW 06 dengan program kerja yaitu pengelolaan sampah dan produksi limbah organik. Atas data yang didapatkan bahwa wilayah RW 06 Kelurahan Rancaekek Kencana pengelolaan sampah dan limbah organik masih menjadi urusan truk yang mengangkut sampah setiap dua minggu sekali. Penulis dan anggota KKN berdiskusi dan memutuskan program kerja yang dimana sebagai berikut:

dokpri 
dokpri 
  • Pengelolaan sampah non-organik bersama karang taruna yaitu, mengumpulkan sampah non-organik yang dapat dijual kembali.
  • Membuat lubang kompos sebagai pembuangan akhir sampah organik dengan tujuan menghidupkan kembali tanah dan memperbaiki daya serap air dimana Rancaekek masih terkenal dengan dampak banjir nya.
  • Membuat tong sampah dari sampah, mengelola sampah yang dapat dijadikan tempat sampah yang akan disimpan diberbagai titik dengan memperhatikan nilai estetika lingkungan sebagai daya tarik masyarakat untuk mengurangi sampah.
  • Edukasi dan Instalasi, dimana kelompok kecil kami memberi edukasi kepada masyarakat, sekolah dasar, ibu-ibu pkk, dan posyandu.
  • Turun dalam program acara taunan yaitu kompetisi Volly antar RT dan menjadi pengawas sampah dan edukasi kepada pemain, panitia, dan penonton.

dokpri 
dokpri 

Berbicara tentang nilai estetika, berarti berbicara tentang keindahan. Tujuan kelompok kecil penulis yaitu menciptakan lingkungan yang bernilai estetika, dimana SDM nya berjalan dengan keharmonisan tanpa adanya kata sampah. Nilai-nilai estetika bagi penulis yang mampu berdampak besar adalah warna dari tong sampah yang penulis dan kelompok buat. Dimana masing-masing warna memiliki fungsi dan nilainya masing masing. Terlebih dari itu warna tong sampah dibedakan menjadi tiga yaitu merah, kuning, dan hijau dimana merah adalah sampah B3, kemudian kuning adalah non-organik, dan hijau adalah organik. Dari ketiga warna tersebut mengahsilkan nilai estetika lebih biala disusun rapih dan ditempatkan ditempat yang tepat. Diharapkan dengan adanya tong sampah yang berestetika, masyrakat tidak merasa malas dan jijik melihat tong sampah yang terkesan bau dan kotor. Nilai estetika disebut bersahil ketika apa yang telah kita buat atau ciptakan telah berfungsi sebagai mana mestinya, meski tong sampah dinilai kotor dan jorok, tetapi tong sampah adalah jalan pertama menuju lingkungan yang bersih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun