Mohon tunggu...
Wike Aprianti
Wike Aprianti Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Semester 7 Universitas Darunnajah

menggunakan waktu luang untuk membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persamaan Sistem Pendidikan di Brunei Darussalam dan Indonesia

14 November 2024   10:52 Diperbarui: 14 November 2024   11:26 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Persamaan Pendidikan di Brunei dengan Indonesia


Pendidikan adalah fondasi utama untuk menciptakan kemajuan suatu bangsa. Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masing-masing. Meskipun Indonesia dan Brunei Darussalam memiliki perbedaan dalam hal ukuran geografis, tingkat pendapatan, dan sejarah politik, keduanya memiliki sejumlah persamaan dalam pendekatan pendidikan yang mereka jalankan. 

Artikel ini akan membahas beberapa persamaan utama antara sistem pendidikan di Brunei dan Indonesia, baik dari segi struktur, kebijakan, maupun tantangan yang dihadapi.

1. Pendidikan Dasar Sebagai Prioritas Utama
Baik Brunei maupun Indonesia memandang pendidikan dasar sebagai hal yang sangat penting dalam pembangunan sumber daya manusia. Di kedua negara ini, pendidikan dasar berupa sekolah dasar (SD) dan menengah pertama (SMP) adalah wajib dan gratis bagi semua anak. Ini merupakan komitmen negara dalam memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang setara sejak usia dini.

Di Brunei, pendidikan dasar dimulai pada usia enam tahun dan berlangsung selama sembilan tahun, yang terdiri dari enam tahun sekolah dasar dan tiga tahun sekolah menengah pertama. Negara ini memberikan pendidikan gratis untuk semua jenjang pendidikan, termasuk pendidikan tinggi di universitas negeri. Dengan demikian, semua warga negara Brunei memiliki kesempatan untuk mengakses pendidikan berkualitas tanpa adanya hambatan biaya.

Di Indonesia, sistem pendidikan dasar juga terdiri dari pendidikan dasar dan menengah pertama yang berlangsung selama sembilan tahun. Meskipun akses pendidikan telah berkembang, tantangan terbesar Indonesia terletak pada pemerataan kualitas pendidikan antar daerah. Sementara di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, kualitas pendidikan relatif baik, di daerah pedalaman dan terluar, akses dan kualitas pendidikan masih menjadi masalah yang perlu diselesaikan.

2. Penguatan Pendidikan Agama
Agama memainkan peran penting dalam pendidikan di kedua negara. Brunei dan Indonesia, meskipun berbeda dalam segi agama mayoritas (Brunei berpenduduk mayoritas Muslim, sementara Indonesia adalah negara dengan keberagaman agama terbesar), keduanya memberikan penekanan yang kuat pada pendidikan agama dalam kurikulum sekolah.

Di Brunei, pelajaran agama Islam menjadi salah satu mata pelajaran utama yang diajarkan di sekolah-sekolah, mengingat negara ini merupakan negara dengan mayoritas Muslim. Pendidikan agama diberikan sejak dini dan diajarkan secara mendalam, tidak hanya untuk membentuk karakter moral siswa, tetapi juga untuk memperkenalkan mereka pada nilai-nilai agama yang berlaku di masyarakat. 

Pemerintah Brunei juga mendirikan sekolah-sekolah agama yang menawarkan pendidikan agama Islam yang lebih intensif, baik untuk siswa laki-laki maupun perempuan.

Sementara itu, Indonesia, sebagai negara dengan keragaman agama yang sangat besar, memiliki sistem pendidikan yang mengakomodasi berbagai agama. Pendidikan agama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan lainnya diajarkan sesuai dengan agama yang dianut oleh masing-masing siswa. 

Meskipun begitu, dalam konteks sekolah negeri, pendidikan agama Islam tetap menjadi mata pelajaran wajib bagi siswa Muslim. Di beberapa daerah, terutama di daerah dengan mayoritas Muslim, sekolah-sekolah berbasis pesantren atau madrasah banyak ditemukan, memberikan pendidikan agama yang lebih mendalam bagi para siswanya.

3. Pendidikan Karakter dan Kewarganegaraan
Di kedua negara, pendidikan karakter dan kewarganegaraan adalah komponen penting dalam kurikulum. Di Brunei, selain pendidikan agama, sekolah juga mengajarkan nilai-nilai moral dan kebajikan seperti rasa hormat, tanggung jawab, dan kerja sama. Pendidikan kewarganegaraan di Brunei difokuskan pada pembentukan warga negara yang taat hukum dan memiliki rasa kebanggaan terhadap identitas nasional serta kontribusi terhadap masyarakat.

Indonesia, dengan latar belakang sosial yang lebih plural, juga mengajarkan pendidikan kewarganegaraan yang bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia menekankan pentingnya persatuan dalam keragaman, mengingat adanya berbagai suku, bahasa, dan agama. Selain itu, pendidikan karakter yang menekankan pada nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan integritas juga dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.

4. Tantangan dalam Sistem Pendidikan
Meskipun ada banyak persamaan dalam pendekatan pendidikan di Brunei dan Indonesia, kedua negara ini juga menghadapi tantangan yang cukup besar dalam dunia pendidikan. Salah satu tantangan utama adalah pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah negara.

Di Brunei, meskipun negara ini memiliki sistem pendidikan yang sangat baik dan sumber daya yang cukup, tantangan terbesar terletak pada kebutuhan untuk terus berinovasi dan meningkatkan keterampilan siswa agar siap menghadapi tantangan global. Meskipun begitu, karena jumlah penduduk Brunei yang relatif kecil, pemerataan kualitas pendidikan antar daerah tidak menjadi isu besar seperti di Indonesia.

Di Indonesia, tantangan terbesar adalah ketimpangan kualitas pendidikan antar daerah. Banyak daerah di Indonesia, terutama di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil, yang masih mengalami kekurangan fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar yang berkualitas. Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam tingkat pencapaian pendidikan di antara daerah yang berbeda. Selain itu, Indonesia juga menghadapi masalah terkait dengan akses pendidikan bagi anak-anak di daerah yang rawan konflik atau bencana alam.

5. Peran Teknologi dalam Pendidikan
Dengan kemajuan teknologi, kedua negara ini mulai mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Di Brunei, penggunaan teknologi dalam pendidikan sudah mulai diterapkan di banyak sekolah, seperti penggunaan komputer dan internet untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Brunei juga mendorong pengembangan keterampilan digital siswa untuk mempersiapkan mereka menghadapi era digital.

Indonesia, meskipun menghadapi tantangan besar terkait infrastruktur teknologi di daerah-daerah terpencil, juga mulai melihat pentingnya teknologi dalam pendidikan. Dengan adanya program seperti Gerakan Nasional 100 Smart City dan program akses internet ke daerah-daerah tertinggal, Indonesia berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan teknologi.

Kesimpulan
Meskipun terdapat perbedaan dalam ukuran, sumber daya, dan tantangan yang dihadapi, pendidikan di Brunei dan Indonesia memiliki banyak persamaan dalam struktur dan tujuan. Keduanya mengutamakan pendidikan dasar yang gratis dan wajib, pendidikan agama, serta pendidikan karakter dan kewarganegaraan. Namun, keduanya juga menghadapi tantangan besar terkait pemerataan kualitas pendidikan dan penggunaan teknologi. 

Melalui komitmen dan upaya bersama, baik Brunei maupun Indonesia memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan tersebut dan terus meningkatkan kualitas pendidikan untuk masa depan yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun