Mohon tunggu...
Wika Rabbani
Wika Rabbani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiwa Ilmu komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kalian Pikir Ilmu Komunikasi Gitu-Gitu aja?

10 Maret 2024   21:24 Diperbarui: 19 Maret 2024   11:18 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Frame For Your Heart, Unsplash, 2022) 

Ilmu komunikasi, salah satu jurusan atau prodi yang cukup diminati oleh para MABA (mahasiswa baru). Sebelumnya kita bahas apa itu komunikasi, komunikasi adalah suatu kegiatan antara komunikator (pengirim informasi) dan komunikan (penerima informasi) menggunakan media tertentu dan menghasilkan efek tertentu juga. Tidak sedikit juga yang menganggap ilmu komunikasi adalah jurusan/prodi yang cukup mudah, tidak sedikit juga orang yang berfikir bahwa masuk ilmu komunikasi hanya mempelajari tentang berkomunikasi dengan sesama manusia dan public speaking. Pada kenyataannya ilmu komunikasi membahas tentang banyak sekali hal seperti sosiologi, psikologi, filsafat dan banyak mata kuliah lain yang ada di dalam jurusan/prodi ilmu komunikasi. Serta ilmu komunikasi memiliki banyak jurusan yang ada di dalamnya seperti, broadcasting, digital communication, strategic communication. Dan tidak hanya itu dengan ilmu komunikasi juga dapat membantu para mahasiswa untuk memproduksi sebuah konten dan dapat memilah suatu informasi serta tidak menelan mentah-mentah suatu informasi yang disajikan di media masa.

Banyak orang tua yang berfikir tentang "anak saya akan jadi apa jika masuk ilmu komunikasi?". Tentu saja banyak sekali orang tua yang khawatir tentang pedidikan anaknya, ilmu komunikasi menawarkan banyak sekali pengalaman yang didapat melalui jurusan/prodi ini. Serta di Indonesia banyak sekali yang menawarkarkan pekerjaan dan di berbagai posisi pula, yang dimana di jaman sekarang ini adalah jaman yang serba digital dan mulai modern.

Pada broadcasting diajarkan tentang bagaimana cara memproduksi konten di sebuah stasiun TV dan media sosial, seperti bagaimana membuat konten yang baik, membuat suatu acara yang berkualitas, serta dapat menambah wawasan para penonton dan pembaca konten tersebut. Hal ini juga bisa terbilang sulit bagi para calon mahasiswa baru untuk memahami hal tersebut, namun hal itu akan dijelaskan secara mendetail dengan praktek-praktek yang di ajarkan didalam jurusan/prodi ini. Lalu pada DC (Digital Communication) itu diajarkan semua tentang periklanan yaitu basic-basic bagaimana cara membuatnya serta bagaimana cara menarik para konsumen,

(Jason Goodman, Unsplash, 2020
(Jason Goodman, Unsplash, 2020
Serta mengajarkan untuk berpikir out of the box, bukan berpikir secara logis namun secara imajinatif, dengan contoh: jika kita melihat kursi, orang normal akan berkata itu kursi yang keras, namun di mata kuliah DC, diajarkan untuk berpikir bagaimana mengiklankan kursi yang keras ini dengan berbagai imajinasi di kepala kita. Dalam DC, juga diajarkan etika-etika dalam beriklan karena ada batas-batas yang tidak boleh dilewati, seperti mengiklankan Agama, peti mati, dll. Untuk awal-awal kuliah DC, diajarkan dahulu untuk berpikir secara kreatif, berbeda dari orang-orang normal yang berpikir secara logis terus. Dengan hal ini pula DC benar-benar mengasah otak untuk berfikir dalam dunia iklan yang tersebar luas di media sosial manapun untuk saat ini.

(Headway, Unsplash, 2020)
(Headway, Unsplash, 2020)
SC (Strategic Communication) Jurusan ini adalah jurusan yang lebih spesifik pada PR (Public Relations) atau juga bisa disebut public speaking yaitu yang berperan lebih kepada komunikasi antar manusia secara langsung, serta jurusan ini juga dilatih agar selalu percaya diri di depan banyak orang. Serta jurusan ini membantu mengasah otak untuk terus berfikir kritis, serta SC juga mampu memberikan informasi kepada para pendengar secara jelas dan tidak bertele-tele, serta menyajikan fakta untuk para pendengar. Dengan pengalaman yang didapat kan dari jurusan ini para lulusan jurusan ini memiliki kesempatan untuk menjadi HRD (Human Resources Development).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun