Mohon tunggu...
WIKAN DEWI ASRIYANI
WIKAN DEWI ASRIYANI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - mahasiswa

mahaiswa pendidikan matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gadget vs Permainan Tradisional Bagi Anak

15 Desember 2022   22:35 Diperbarui: 15 Desember 2022   22:35 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gadget VS Permainan Tradisional Bagi Anak

Gawai atau acang (alat canggih) dalam bahasa inggris disebut "gadget" merupakan perangkat elektronik yang sangat disegani oleh berbagai kalangan. Seiring dengan berkembangnya zaman banyak inovasi teknologi yang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Bahkan di zaman ini instansi pendidikan sudah menerapkan teknologi IT sebagai media pembelajaran. maka tak heran anak-anak sekolah dasar sudah memiliki smarthpone. Jangankan anak-anak sekolah dasar, terkadang anak-anak dibawah usia 5 tahun sudah mahir bermain handphon. Lalu bagaimana, apakah gatget memberikan pengaruh negatif? Penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa dampak buruk bagi perkembangan sosial dan emosional seorang anak. Dampak buruk penggunaan gadget yang berlebihan contohnya anak akan menjadi pribadi yang tertutup, suka menyendiri, gangguan tidur, kecanduan gadget, dan pudarnya kreativitas. Anak-anak cenderung menggunakan gadget sebagai media bermain, dimana banyak aplikasi yang dapat dimainkan oleh anak-anak contohnya mobile legend, tiktok, instagram,PUBG Mobile dan masih banyak lagi. Dikalangan anak-anak yang lahir pada tahun 2010 bahkan sekarang tidak mengenal permainan tradisional. Padahal permainan tradisional merupakan permainan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya sebagai warisan budaya tradisional. permainan tradisional di setiap daerah tidak selalu sama, ada beberapa permainan tradisonal yang berbeda. Contoh permainan tradisional yaitu dakon, lompat tali, kelereng, petak umpet, sonda manda dan masih banyak lagi. Sebenarnya permainan tradisional memiliki banyak manfaat baik bagi perkembangan tubuh, karena fisik dan emosi anak terlibat langsung. Selain itu permainan tradisional juga membantu mengembangkan kecerdsan intelektual anak, meningkatkan kreatifitas anka, mengembangkan kecerdasan sosial dan emosional anak, melatih kemampuan motorik, dan melatih kerjasama. Contohnya permainan dakon yang dapat melatih otak kiri anak dan melatih strategi agar dapat mengumpulkan biji dakon lebih banyak dari lawan. Permainan dakon juga melatih anak berhitung dengan menjatuhkan biji dakon ke setiap lumbung. Gadget memang teknologi yang luar biasa yang seharusnya dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Penggunaan gadget cederung membuat kecanduan dan membuat anak malas berintraksi dengan orang lain. Bagi orang tua harus dapat mencegah dampak negatif gadget pada anaknya dengan membatasi anak dalam menggunakan gadget selain sebagai media belajar dan memperkenalkan kemajuan teknologi karna keajuan zaman. Namun tak lupa juga memperkenalkan permainan tradisional yang merupakan warisan turun temurun sebagai budaya tradisonal yang harus dilestarikan.

 

Daftar Pustaka

https://kumparan.com/kabar-harian/manfaat-bermain-permainan-tradisional-bagi-anak-1wTa7ytPyCy diakses 12 Desember 2022 pukul 19.45

https://dppkbpppa.pontianak.go.id/informasi/berita/dampak-penggunaan-gadget-terhadap-perkembangan-sosial-anak#:~:text=Penggunaan%20gadget%20yang%20berlebihan%20akan,pudarnya%20kreativitas%2C%20dan%20ancaman%20cyberbullying. Diakses tanggal 14 Desember 2022 pukul 20.04

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun