Mohon tunggu...
Wikan ArdhiWicaksono
Wikan ArdhiWicaksono Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai guys

Hanya tugas kuliah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sampah, Tanggung Jawab Siapa?

27 April 2021   18:50 Diperbarui: 27 April 2021   18:58 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada bulan Februari tahun ini terjadi banjir lagi yang disebabkan oleh curah hujan yang amat tinggi, beberapa faktor pendukung terjadinya banjir adalah tidak adanya rembesan untuk air dikarenakan padatnya penduduk, sehingga tanah untuk rembesan air berkurang yang disebabkan kurangnya lagan pepohonan untuk menyerap air,atau selokan yang tidak berfungsi dengan semestinya seperti didaerah banjir ini diwilayah hulu jakarta pada 19 dan 20 Februari 2021.

Selokan atau kali yang tidak berfungsi dengan semesetinya seperti tempat pembuangan sampah diselokan maupun kali, di wilayah perkotaan terkusus jakarta masih banyak ditemukan aliran pengalir air yang tercemar sampah, sampah rumah tangga, sampah plastik, sampah industri maupun sampah-sampah lainya bahkan saat terjaji banjir masyarakat banyak membuat perabotan yang terendam seperti kasur kursi dan jenis perabotan lain yang dibuang secara sembarangan diwilayah pengaliran air.

Pada banjir tersebut ditangani dengan sigap oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jakarta yang telah membersihkan 338 meter kubik sampah banjir pasca hujan deras. Seperti yang kita ketahui baru satu daerah yang dikupas tentang penumpukan sampah dan terjadinya bencana banjir sedangkan sesuai data dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) jumlah timbulan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton perhari atau setara 65 juta ton pertahun jika mnggunakan asumsinsampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7% kg.

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sampah di indonesia terbilang banyak, namun berapa persen kah sampah yang dibuang tidak sesuai tempatnya? atau berapa banyak sampah yang dibuang sembarangan? Dan berapa persen sampah yang  termasuk 64 juta ton pertahun tersebut yang dapat dikelola?. Sebanyak 24% sampah di Indonesia masih tidak terkelola dan sekitar 15 juta ton mengotori ekosistem dan lingkungan sekitar karena tidak ditangani, dan hanya 7% saja yang didaur ulangdan 69% berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Dapat kita ketahui bahwa 15 juta ton sampah yang mengotori ekosistem dan lingkungan hal tersebut yang menjadi faktor utama terjadinya banjir, selain itu sampah-sampah mengganggu ekosistem darat maupun laut merusak habitat binatang, selain sampah limbah-limbah dari pabrik industri mencemari saluran air bersih maupun kali juga menjadi faktor terjadinya banjir dan meningkatnya populasi gizi buruk disekitar aliran air yang terkontaminasi.

Lalu tanggung jawab siapakah sampah, limbah, keterbengkalaian sampah dan akibat-akibat diatas?

Siapa lagi kalau bukan kita, kita sebagai warga negara yang tau dan melek akan kekacauan dan kerugian yang ditimbulkan didepan mata, tidak hanya pemerintah, masyarakat juga harus melihat dan bertindak tentang masalah sampah ini, jika hanya satu dua tiga pihak yang bergerak maka sampah di Indonesia tidak akan dengan mudah teratasi, sampah ini pun juga dihasilkan karena konsumsi kita sandang, pangan maupun papan yang  kita butuhkan setiap hari.

Namun mengapa seluruh rakyat Indonesia yang amat sangat terhormat ini terus mengulangi perbuatan yang fatal tersebut?

Banyak sekali faktor salah satunya keegoisan karena tidak mau disalahkan, kemudian faktor tidak mau mendengar kritik maupun wawasan untuk berubah kedepannya, karena pada dasarnya manusia tidak mau kalah. Namun mau sampai kapan?, Mau mencetak rekor negara dengan sampah timbunan sampah terbesar?

Masyarakat menyalahkan pemerintah, pemerintah meladeni dan mencoba membuat visi untuk kedepanannya namun tidak ada kerja sama dalam waktu berkepanjangan dari masyarakat. Bahkan hal kecil saja seperti membuang sampah pada tempatnya, stop buang sampah di kali, stop buang limbah di aliran air, gerakan-gerakan tersebut dapat dimulai dari diri sendiri, untuk apa jika peraturan yang ditetapkan pemerintah sangat bagus namun tidak di laksanakan dengan indah oleh masyarakat?

Mulai dari hal-hal kecil disekitar lingkungan kita, lalu bagaimana dengan sampah yang terkumpul namun tidak dikelola dengan baik, saya rasa pemerintah dan masyarakat sudah cukup kreatif untuk pengolahan limbah sampah namun yang pelaksanaanya yang masih dalam sekala kecil sehingga belum begitu terlihat perubahan yang signifikan dari presentase sampah yang terkumpul. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun