Caranya bagaimana? Kita perlu belajar dan belajar hal yang baru. Tidak cukup hanya belajar dari masa lalu, tapi perlu mengembangkan dan membentuk masa depan. Dan untuk melakukan itu, kita perlu melakukan kesalahan.
Berupaya baik-baik saja membuat kita terbatasi hanya melakukan apa yang kita ketahui dan apa yang kita bisa. Akibatnya, kita takut berbuat salah. Padahal kesalahan adalah investasi buat kita untuk melakukan hal yang lebih benar di masa yang akan datang.
Thomas Alva Edison melakukan ribuan kali kesalahan sebelum menemukan bola lampu yang sempurna. Tapi daftar kesalahan yang ia buat itu bisa ia gunakan supaya tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Pak Kusmayanto Kadiman, mantan rektor ITB dan mantan menristek RI, menyatakan, orang harus learn, unlearn, dan relearn. Orang harus belajar, melupakan yang telah ia pelajari, untuk bisa mempelajari hal yang baru.
Berusaha mempertahankan kebiasaan-kebiasaan yang lama tidak terlalu bermanfaat di dalam menghadapi tantangan zaman baru. Perlu keikhlasan untuk melupakan dan melepaskan segala kejayaan dan pengetahuan yang kita peroleh di masa lalu, untuk mendapatkan kejayaan dan pengetahuan yang baru untuk masa depan.
Perlu melakukan konstruksi dan dekonstruksi pengetahuan, tidak mudah berbangga dan berpuas diri, apalagi kalau belum meraih puncak kesuksesan. Kalaupun sudah sampai puncak kesuksesan pun juga jangan kemudian berhenti begitu saja. Turun lagi dan kemudian kejar puncak yang lain.Â
Jangan mudah menyerah dan jangan mudah berpuas diri serta jangan sombong, terlalu membangga-banggakan pencapaian kita di masa lalu. Karena ternyata dengan mudah, orang atau pihak lain akan bisa mengalahkan kita kalau kita tidak waspada dan hanya berlaku baik-baik saja.
#inspirasiharian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H