Ada teman yang bertanya, buat apa sih menulis semua tulisan ini? Inspirasi ini? Motivasi-motivasi ini? Cerita-cerita ini? Bukankah semua akan segera terlupakan? Semua orang akan kembali dan menghadapi kesulitannya masing-masing. Tulisan motivasi yang tidak realistis dan hanya menjauhkan diri dari kenyataan hidup yang pahit dan berat. Dan hei, bukankah orang harus belajar menerima realita, menelannya, dan tidak terbuai dalam impian-impian semata? Apakah hidup itu bisa seindah tulisan-tulisan saya?
Saya katakan, dengan menulis saya belajar. Saya belajar untuk mensistematiskan pemikiran saya, menuangkan pikiran-pikiran saya, pendapat-pendapat saya, ide-ide saya dalam suatu bentuk yang tertulis, yang dapat saya baca lagi, saya renungkan lagi, dan menyemangati saya lagi. Dengan menulis, saya menangkap gagasan dan angan-angan yang abstrak dan mewujudkannya dalam bentuk yang lebih konkrit, dalam bentuk kata-kata.
"Ikatlah ilmu dengan menuliskannya", begitu kata Imam Ali bin Abi Thalib, khalifah keempat. Dengan menulis, maka ilmu bisa disebarkan dan dibaca lagi. Gagasan bisa direnungkan dan membangun jiwa. Banyak pemimpin besar dunia yang menulis catatannya sendiri, seperti Bung Karno atau Barrack Obama. Mereka menyampaikan gagasan-gagasannya, pendapat-pendapatnya, perjuangannya melalui lantunan kata dan kalimat yang tersusun rapi.
Menulis juga membebaskan jiwa. Para ilmuwan dan politisi yang terpaksa terkurung dan meringkuk dalam penjara, memanfaatkan menulis sebagai sarana pembebasan jiwa mereka. Meskipun raga terkurung, jiwa tidak bisa terpenjara, dan akan selalu bebas merdeka. Mestinya orang yang fisiknya di luar penjara, bisa lebih bebas menuangkan apa kehendaknya.
Menulis melatih dan menguatkan kemampuan dan keahlian kita dalam bidang yang kita kuasai atau senangi. Bisa saja kita menuliskan buku, tapi itu butuh waktu lama dan usaha yang besar. Seth Godin, seorang pakar marketing, mengatakan tulislah blog setiap harinya. Orang tidak perlu bersusah payah untuk menuliskan sesuatu secara panjang lebar. Cukup catatan-catatan singkat mengenai sesuatu yang menarik perhatiannya. Dan media blog merupakan media yang tepat untuk menuliskan dan menyebarkan gagasan atau pandangan kita.
Pada akhirnya, alasan mengapa kita menulis kembali kepada diri kita sendiri. Ada yang menulis untuk diri sendiri, untuk orang lain, untuk kepentingan yang lebih besar, atau untuk kepentingan yang spesifik. Menulis saja secara ikhlas, tidak ada yang membatasi kita. Jangan terlalu hiraukan pendapat orang lain, antarkan dan luncurkan kata-kata bagaikan kepak sayap-sayap merpati ke angkasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H