2. Lagu-lagunya banyak bercerita tentang kenang-kenangan pada suatu tempat atau suatu kota. Hal ini bisa bermanfaat untuk mengenalkan atau mempopulerkan suatu tempat atau kota.
3. Mas Didi orang yang rendah hati atau low profile. Meskipun sudah jadi orang besar dan penyanyi terkenal, ia tidak segan-segan bergaul dan menyapa musisi jalanan dan bergabung dengannya, karena ia senantiasa ingat waktu zaman ia masih susah sebagai pemusik jalanan.
4. Mas Didi adalah orang yang sopan. Memperlakukan para penggemar sebagai sahabat dekat dan tidak berjarak. Selalu mengucapkan terima kasih atau matur nuwun kepada para penggemarnya.
5. Mas Didi seorang yang berpikiran positif dan mampu mengubah keadaan yang negatif atau tidak menguntungkan menjadi dimaknai kegembiraan. Patah hati yang biasa dimaknai kesedihan, buat dia dijadikan inspirasi dan energi kreativitasnya untuk menciptakan begitu banyak lagu, serta seruan kepada sobat ambyarnya untuk bergembira dan dijogeti saja.
6. Mas Didi tidak malu malah justru percaya diri. Mengibarkan lagu-lagu tradisional sebagai identitas dan kecintaannya kepada tanah air. Ia adalah contoh penerapan strategy blue ocean yang mencari dan menggali ceruk (niche), tampil apa adanya, tanpa perlu glamoritas yang berlebihan serta kehilangan identitas.Â
Dengan blangkon, beskap, jarik, dan selop justru memperkuat identitasnya, tanpa perlu merasa ragu atau malu. Identitasnya itu pulalah yang bisa membuatnya dikenal dan populer di manca negara.
7. Mas Didi dalam salah satu wawancaranya dengan TV Suriname berpesan, supaya jangan takut untuk hidup susah atau sengsara. Karena nenek moyang atau pendahulu-pendahulu kita dulu hidupnya juga jauh lebih sengsara. Dan terbukti bahwa segala kerja keras dan penderitaan yang telah dilalui oleh Mas Didi di masa lalu memberikan hasil yang gemilang di masa selanjutnya.Â
Segala suka dan duka, jatuh dan bangunnya, justru bisa mewarnai kehidupannya dan menjadi inspirasi yang begitu dalam, mengalun, dan menggetarkan di setiap syair lagunya. Ada kegetiran, ada terenyuh, ada dendam, tapi juga ada ketentraman dan keikhlasan di sana.
#inspirasiharian
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H