Mohon tunggu...
Wikan Sunindyo
Wikan Sunindyo Mohon Tunggu... Dosen - dosen

Wikan Danar Sunindyo, seorang pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pemimpin=Pemimpi+N

8 April 2021   08:02 Diperbarui: 8 April 2021   08:12 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seorang pemimpin pada hakikatnya adalah seorang pemimpi. Ia harus berani untuk bermimpi besar bagi kelompoknya, masyarakatnya, bangsa dan negaranya, atau bahkan dunia. Pemimpin harus memimpikan perubahan dan bukan melakukan yang begitu-begitu saja.

Andrea Hirata, seorang pengarang yang terkenal dengan bukunya "Laskar Pelangi", mengatakan bahwa bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpimu. Buku ini juga kemudian diangkat menjadi film yang soundtracknya dibawakan oleh Nidji, yang menyatakan bahwa, mimpi adalah kunci untuk kita menaklukkan dunia.

Ada beda antara mimpi sebagai bunga tidur yang kemudian akan hilang setelah bangun, ada pula mimpi yang membuat terus terjaga, membuat ingin bangun, dan mewujudkannya. Yang terakhir kadang disebut sebagai visi. Impian yang tidak hilang setelah terbangun.

Tentu saja pemimpin tidak hanya bisa bermimpi. Ia adalah pemimpi dengan sejumlah N.
1. N yang pertama adalah Ngerti. Pemimpin harus mengerti bagaimana jalannya.
2. N yang kedua adalah Nunjukake. Seorang pemimpin harus bisa menunjukkan jalan kepada para pengikutnya.
3. N yang ketika adalah Nglakoni. Seorang pemimpin harus bisa menjalani jalan yang sudah ditunjukkan, memberi arah dan semangat kepada para pengikutnya untuk bersama-sama mencapai tujuan.

Sungguh tidak mudah jalan buat pemimpin mentransformasi dari impian menjadi kenyataan. Tapi buat seorang pemimpin tidak ada kata menyerah.
Bung Karno dan Bung Hatta adalah tipe pemimpin yang mampu bermimpi dan menggerakkan bangsa Indonesia untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaannya. Meskipun kenyataannya terasa musykil, karena harus berhadapan dengan para penjajah berteknologi lebij tinggi, kemiskinan dan kesengsaran bangsa Indonesia, tapi mimpi dan harapan untuk merdeka lebih besar, daripada penderitaan yang dihadapi. Inilah modal besar buat bangsa kita untuk bisa terus berjuang meraih impian dan harapan yang lebih baik.

Teruslah bermimpi dan berusaha untuk membangunnya. Hanya orang yang berani bermimpi yang bisa menjadi pemimpin. Kalau untuk bermimpi dan meraih cita-cita pun tak berani, mau jadi apa bangsa ini? Bermimpi besar, untuk jadi bangsa yang lebih kuat, damai, dan sejahtera.

#inspirasiharian

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun