Mohon tunggu...
Wika Arista
Wika Arista Mohon Tunggu... Seniman - mahasiswa

Wika Arista adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi dari Universitas Ahmad dahlan angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sport Alternatif Para Milenial di Tengah Pandemi dengan Billiard

17 Juli 2021   09:39 Diperbarui: 17 Juli 2021   09:49 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia saat ini sedang mengalami wabah/pandemic covid-19, dan kehadiran virus covid-19 ini membuat semua industry yang ada sulit untuk berkembang. Pandemic covid-19 telah mengubah cara pandang dan kehidupan kita. Kehidupan kita sehari-hari telah berubah secara signifikan sejak organisasi kesehatan dunia(WHO) menyuruh atau menghimbau untuk physical distancing. Para atlet dan peminat olahraga outdoor maupun indoor juga sangat kecewa, begitu juga dengan proses belajar mengajar dirumah, bekerja dan beribadah. Bicara soal olahraga, di tengah pandemic sekarang ini, kita sudah merasakan pengaruh dari berbagai sector, termasuk dunia olahraga. Tentu saja, beberapa orang mungkin berolahraga di dalam atau di luar ruangan, seperti lari, jogging, bersepeda, dll, sesuai dengan semua protocol kesehatan terutama menggunakan 3 M yaitu: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan serta kita juga harus menyediakan juga hand sanitizer karena di tempat-tempat umum banyak benda-benda di sentuh oleh orang lain.

Billiard, siapa yang tidak tau dengan permainan ini, ya sebagian orang menyebut bahwa billiard merupakan sebuah permainan, jika mendengar kata "bermain billiard" tanggapan negatif yang terpikirkan apalagi terhadap wanita yang menyukai olahraga ini, pasti penilaian atau pandagan orang atau masyarakat pasti buruk terhadap wanita itu karena permainan billiard ini indentik dengan tempat hiburan malam atau klub malam, tak banyak orang tau bahwa billiard merupakan cabang olahraga melatih konsentrasi. Sebelumnya di Indonesia, billiar identic dengan olahraga pria. Dalam melakukan permainan billiard diperlukan kejelian dan konsentrasi yang kuat untuk memasukkan bola. Tetapi, sekarang wanita yang bermain billiard sudah sangat lumrah atau biasa terjadi, dan olahraga billiar ini bisa dimainkan oleh semua orang sama seperti olahraga lainnya seperti catur, voli, basket, dan masih banyak lagi. Akan tetapi olahraga billiar ini banyak disukai/digemari oleh anak milenial atau generasi Z. Generasi milenial adalah orang yang berumur 18 sampai 40 tahun karena untuk mengisi waktu kekosongan atau kegabutan anak muda dan saat ini banyak atlet billiar wanita yang berprestasi dan mengharumkan nama Indonesia.

Di indonesia masyarakat memainkan permainan billiard pada waktu senggang bagi sebagian orang yang tak memiliki pekerjaan, dan itulah yang membuat billiard dikenal sebagai permainan yang negatif, hanya saja karena billiard diketahui menjadi permainan orang-orang kalangan atas di eropa masyarakat mulai menerima permainan billiard, pada akhirnya olaharaga ini pun turut berkembang diindonesia dan telah ada organisasi resminya yang tergabung dalam koni. Di Indonesia sendiri olahraga billiard ini sudah cukup berkembang dan billiard jenis pool yang cukup disukai atau diminati oleh orang Indonesia.

Akibat adanya pandemic ini, kegiataan cabang olahraga billiard ini sepi sementara karena himbauan dari pemerintah untuk tidak kerumunan guna untuk membantu yang katanya untuk memutus rantai corona. Tapi itu tidak untuk anak muda mereka masih bermain billiar untuk menghilangkan stress dan rasa bosan karena akibat dirumah terus tetapi dengan protocol kesehatan. Pengalaman saya main billiar waktu itu, pertama pandangan orang bahkan ibu saya pun menilai saya waktu itu dinilai anak nakal dan aneh-aneh, disitu saya sempat berdebat dengan ibu saya karena setahu ibu saya billiar itu identic dengan anak yang nakal yang suka mabuk-mabukan, merokok, live dj music, judi dan lain-lain, pandangannya buat tempat negativelah. Saya mengenal olahraga billiar ini waktu ada corona ini, waktu itu saya dan beta diajak teman laki-laki untuk bermain billiar padahal saya dan beta sama sekali tidak punya bakat atau skill main billiar. Saya main billiard itu cuman karena iseng dan penasaran dan kebetulan waktu itu saya sedang nongkrong dengan teman laki-laki akhirnya mereka mengajak saya untuk main billiar, sebelumnya saya sama sekali tidak tahu bahwa billiar itu adalah sebuah olahraga karena saya dulunya bisa dianggap cupu wkwkw karena saya anaknya cukup receh akhirnya saya browsing cara main billiard dan kelihatannya cara mainnya tidak terlalu rumit tapi kenyataannya wooow ternyata butuh konsentrasi dan kejelian yang tinggi untuk main billiar ini.

Tempat main billiard di Bengkulu yang banyak orang datangi atau yang bisa dikatakan tempat yang hits itu adalah golden. Karena tempatnya itu bagus dilengkapi dengan AC, live music, dan menjual berbagai macam makanan biayanya pun cukup terjangkau dimulai dari 15 ribu untuk menyewa meja buat perjam dan cocok buat anak kos seperti saya yang ingin menghilangkan stress dan paling penting  banyak laki-laki yang ganteng wkwkwk yang bisa buat untuk sekedar buat cuci mata bagi wanita dan sekarang POBSI telah berhasil mengangkat citra billiar Indonesia dari olahraga rekreasi menjadi olahraga yang sukses mengharumkan nama Indonesia. Stigma negatif yang berkembang di masyrakat mengenai permainan billiard saat ini sudah mulai berkurang dengan mulai banyaknya perlombaan billiard di indonesia, karena billiard merupakan salah satu cabang olahraga yang melatih konsentrasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun