Jatisari, Semarang (23/07/2022) -- Dalam upaya untuk menambah pengetahuan sekaligus peningkatan ekonomi keluarga dari limbah rumah tangga, perlu dilakukan edukasi kepada ibu-ibu PKK tentang pengolahan limbah rumah tangga. Pada hari Sabtu, telah dilaksanakan salah satu program monodisiplin KKN TIM II UNDIP dengan judul "Edukasi Pengolahan Limbah Ampas Kopi Menjadi Sabun Scrub Coffee". Program ini dilaksanakan pada Sabtu, 23 Juli 2022 pada ibu-ibu PKK bertempat di kediaman Ketua RT 05 RW 01 Kelurahan Jatisari, Kecamatan Mijen, Kota Semarang.
Ampas kopi merupakan limbah akhir dari proses penyeduhan kopi. Pada pembuatan kopi larut, setiap 1 kg kopi biji (dengan kadar air 12 sampai 13%), menghasilkan ampas seduhan kopi sebesar 0,743 kg (kadar air 58,65%) atau 0,312 kg (kadar air 4,24%). Pembuangan ampas kopi akan mencemari tanah dan lingkungan sekitarnya yang mengakibatkan kondisi tidak ideal pada tanah sebagai media pertumbuhan tanaman. Hal ini karena ampas kopi mengandung kafein. Kafein adalah senyawa toksik yang sulit untuk diurai. Namun pada kenyataannya, masyarakat khususnya ibu-ibu rumah tangga masih membuang ampas kopi secara sembarangan dan belum mengetahui pengolahan limbah ampas kopi yang baik dan benar.Â
Dengan demikian, perlu dilakukan edukasi mengenai pemanfaatan limbah ampas kopi menjadi produk yang bermanfaat, salah satunya yaitu produk sabun scrub coffee. Sabun scrub coffee adalah sabun yang mengandung microbeads (butiran kecil halus) yang berasal dari kopi. Sabun ini memiliki banyak manfaat, anatara lain untuk mengeksfoliasi kulit secara alami, untuk menunjang pembentukan sel kulit baru, melembabkan bagian kulit terdalam, mencerahkan dan memudarkan flek hitam, serta mengangkat sel-sel kulit yang sudah mati.Â
Berdasarkan pada SDG's 12 yaitu Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab yang secara singifikan bertujuan untuk mengurangi limbah pangan masyarakat khususnya di Kelurahan Jatisari. Dengan adanya edukasi mengenai pengolahan limbah ampas kopi, maka dapat menambah pengetahuan bagi ibu-ibu rumah tangga atau ibu-ibu PKK dan nantinya akan menjadi budaya atau kebiasaan baik untuk menjaga lingkungan dengan pemanfaatan limbah rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan sekitar. Selain itu juga, sabun scrub coffee bisa diperjualbelikan untuk menambah penghasilan keluarga.
Dalam kegiatan KKN TIM II Universitas Diponegoro 2021/2022, Wika Sulistiani mahasiswa UNDIP melakukan kegiatan edukasi pengolahan limbah ampas kopi menjadi sabun scrub coffee pada ibu-ibu PKK RT 05 RW 01 Kelurahan Jatisari Kecamatan Mijen Kota Semarang. Edukasi pengolahan limbah ampas kopi berlangsung di kediaman Ketua RT 05 dan berjalan dengan sangat lancar. Penyampaian materi mengenai pengolahan limbah ampas kopi menjadi sabun scrub coffee dilakukan secara spontanitas oleh mahasiswa dan pemberian leaflet mengenai sabun scrub coffee agar informasi yang disampaikan tetap bertahan dan dapat selalu diingat kembali oleh ibu-ibu PKK RT 05 RW 01 Jatisari, dan dalam leaflet tersebut terdapat QR Code yang berisi video tutorial pembuatan sabun scrub coffee. Setelah itu, dilakukan pembagian produk sabun scrub coffee yang sebelumnya sudah dibuat oleh mahasiswa kepada ibu-ibu PKK. Â Â
Dari kegiatan edukasi pengolahan limbah ampas kopi menjadi sabun scrub coffee, ibu-ibu PKK sangat antusias menyimak dan memberikan beberapa pertanyaan mengenai pembuatan sabun scrub coffee. Hal ini karena ibu-ibu PKK atau ibu-ibu rumah tangga belum mengetahui dan belum pernah mendapat edukasi mengenai pengolahan limbah ampas kopi, "Terimakasih mba, dengan adanya edukasi ini saya bisa tahu ternyata ampas kopi itu bisa berbahaya bagi lingkungan jika dibuang sembarangan, dan ternyata ampas kopi ini juga bisa dibuat sabun badan" Ujar Ibu Susi. Dengan adanya edukasi pengolahan limbah ampas kopi menjadi sabun scrub coffee ini bisa menambah ilmu pengetahuan dan diharapkan ibu-ibu PKK dan masyarakat Jatisari sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah rumah tangga sebaik mungkin.