Mohon tunggu...
Catur Wijiutomo
Catur Wijiutomo Mohon Tunggu... -

Seorang sarjana informatika yang berusaha mewujudkan mimpi Indonesia masyarakat adil dan makmur. prihatin dengan semua mafia yang ada di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Reposisi Serial-serial TV

26 April 2010   03:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:35 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

tulisan ini didasarkan dari pengamatan terhadap serial-serial TV dunia baik dalam negeri maupun mancanegara yang pernah saya lihat.

Siapa yang tidak pernah melihat TV. TV merupakan media yang menghadirkan berita hingga hiburan ke dalam kehidupan kita. Sulit rasanya untuk melepaskan diri kita terhadap pengaruh televisi di zaman ini. Sedikit banyak televisi juga ikut andil dalam membentuk karakter kita.

Acara televisi yang saya senangi adalah serial. Saya sangat suka dengan acara ini apalagi jika ceritanya berlatar kehidupan masyarakat. Dari kegemaran ini saya cukup banyak menonton serial baik sinetron hingga serial TV barat dan asia. Serial TV yang baik menurut saya adalah serial yang mampu menggambarkan bagaimana bumbu-bumbu kehidupan hingga fantasi masyarakatnya. Dengan menayangkannya di layar kaca pemirsa dapat mengerti bahwa kesulitan dan kebahgiaan yang ia alami juga dialami oleh semua orang sehingga hal tersebut menumbuhkan cinta terhadap serial tersebut.

Tulisan ini tidak bermaksud untuk membandingkan justru ingin memberikan ciri khas dari serial-serial TV yang baru.



  1. Sinetron

    siapa yang tidak kenal dengan sinetron, jika tidak suka paling tidak pernah terpaksa menonton entah karena itu kegemaran ibu ataupun saudara.

    Jika berbicara sinetron mungkin semua orang akan langsung berpikiran negatif. Padahal tidak begitu. Ada sinetron yang menurut saya baik untuk di tonton seperti serial si Doel. Di sinetron ini tergambar sekali jiwa seorang pemuda indonesia yang berjuang dalam kehidupan. Berusaha keras menjadi sarjana namun saat jad sarjana, teryata tidak cukup untuk membuat sukses. Walaupun tema ini terdengar muluk isu ini masih aktual di kehidupan masyarakat kita.

    Tapi jika melihat tema-tema sinetron saat ini menurut saya sudah jauh melenceng dari kehidupan bangsa indonesia. Terlalu banyak adegan dendam dan saling membenci, cinta yang bersyarat seakan semua dapat dibeli dengan materi atau kaya cara kilat. Semua tema itu tentu tidak ada dalam kehidupan nyata. sehingga menonton sinetron yang bertema seperti ini tentu hanya buang-buang waktu dan tak berkesan. Ciri-ciri sinetron yang tak layak tonton



    1. Tidak sarat makna kehidupan

      HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
      Lihat Lyfe Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun