Demi mendukung terwujudnya kebhinekaan global maka Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Pascasarjana Universitas Negeri Malang (UM) menggagas adanya kegiatan WKG (Wawasan Kebhinekaan Global) menggelar Diklat Wawasan Kebhinekaan Global secara luring  dijadwalkan mulai dari tanggal 1 hingga 5 April 2024. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023. Mahasiswa PJK Kelas 001 mengikuti kegiatan WKG (Wawasan Kebhinekaan Global) dilaksanakan pada tanggal 2 April 2024 dimulai dari pukul 07.30 WIB S/d 15.30 WIB.
Kebhinekaan dalam makna global merujuk pada keberagaman budaya, agama, ras, dan etnis di seluruh dunia. Konsep kebhinekaan global menghargai perbedaan dalam budaya dan memandangnya sebagai sumber kekayaan yang dapat saling memperkaya satu sama lain. Hal ini mengapa sangat penting untuk kita dapat membangun hubungan yang saling menghormati, toleransi, dan kerjasama antara berbagai kelompok dan negara di dunia.
Dalam konteks kebhinekaan global, kita harus memahami bahwa setiap individu dan kelompok memiliki hak untuk mempertahankan identitas dan kepercayaan mereka sendiri. Melalui pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman ini, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih inklusif dan harmonis.
Pentingnya membangun hubungan yang saling menghormati, toleransi, dan kerjasama antara berbagai kelompok dan negara di dunia tidak dapat diabaikan. Dengan memperkuat nilai-nilai ini, kita dapat menciptakan dunia yang lebih damai, adil, dan berkelanjutan untuk semua orang.Â
Kebhinekaan global juga menekankan pentingnya menghargai hak asasi manusia dan menentang diskriminasi dalam segala bentuknya. Konsep ini memperjuangkan persamaan hak dan kesempatan bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang atau identitas mereka. Dalam dunia yang semakin terhubung dan saling bergantung satu sama lain, kebhinekaan global menjadi semakin penting dalam mempromosikan perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua orang di seluruh dunia.
Kegiatan WKG (Wawasan Kebhinekaan Global) bagi mahasiswa PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023 diikuti secara luring yang bertempat di Gedung A 20. Dalam kelas ini Peserta PPG Prajabatan 2023. Mempelajari 5 topik dalam satu hari dan dipandu oleh narasumber bapak Dr. Pramono, S.Pd., Â M.Or. yang membahas topik 1 sampai 3 topik 1 yang dibahas ialah "Dunia yang Berwarna", Topik 2 ialah "Indonesia yang Harmoni", Topik 3 ialah "Damai Dimulai dari Diri Sendiri", sedangkan narasumber selanjutnya bapak Rama Kurniawan, S.Pd, M.Pd. Â membahas topik 4 sampai 5 topik 4 ialah "Sekolahku Bhineka" dan Topik 5 ialah "Sekolahku yang Damai". Â Sebelum dimulainnya kegiatan ini dimulai dengan pre tes dulu yang dipandu oleh bapak Dr. Pramono, S.Pd., Â M.Or. Bagi mahasiswa PPG yang kelak akan menjadi guru professional, pemahaman ini nantinya akan berguna apabila diimplementasikan pada ranah sekolah, nasional, bahkan global.Â
Masih berkaitan dengan topik kebhinekaan global, topik kebhinekaan Indonesia mengeksplorasi kekayaan keberagaman Indonesia. Mulai dari kekayaan budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, hingga bahasa. Dengan adanya keberagaman tersebut, bukan berarti manusia Indonesia bebas dari tantangan. Justru dengan adanya keberagaman yang begitu kaya, tantangan dapat datang dari segala arah. Meskipun demikian, melalui diklat WKG (Wawasan Kebhinekaan Global), mahasiswa mendapat wawasan untuk menanggulangi berbagai tantangan tersebut dengan saling menghormati pilihan sekaligus menjaga kerukunan dengan bertoleransi dan berdialog.
Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman, baik dalam hal budaya, agama, suku bangsa, maupun bahasa. Keanekaragaman ini memberikan warna yang sangat kaya dalam kehidupan sosial, budaya, dan keagamaan masyarakat Indonesia. Namun, keberagaman ini juga membawa tantangan tersendiri.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah adanya potensi konflik antar kelompok yang memiliki perbedaan dalam hal budaya, agama, atau suku bangsa. Konflik semacam ini dapat memicu ketegangan dan mempengaruhi stabilitas sosial di masyarakat. Oleh karena itu, sangat penting bagi masyarakat Indonesia untuk dapat mengelola keberagaman ini dengan bijaksana dan toleransi.
Melalui diklat WKG, mahasiswa diberikan pemahaman dan keterampilan untuk menghadapi tantangan ini dengan cara yang positif. Mereka diajarkan untuk menghargai perbedaan, menjaga kerukunan, dan berdialog secara konstruktif dalam mengatasi konflik. Dengan demikian, mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang mempromosikan perdamaian, toleransi, dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang beragam.