Mohon tunggu...
Wijianto Wijianto
Wijianto Wijianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Topik utama dalam halaman ini meliputi : Perikanan Kelautan Perairan Akuakultur Ikan Budidaya Lingkungan Air Biota Akuatik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Kelas Budidaya Silvofishery untuk Pembudidaya Ikan di Wilayah Pesisir Kota Pekalongan

3 Juli 2024   17:48 Diperbarui: 3 Juli 2024   18:16 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi Pribadi)

Oleh : Heri Ariadi, Ashari Fahrurrozi, Farchan Mushaf Al Ramadhani

Program kelas budidaya silvofishery adalah inovasi terbaru dalam pengelolaan sumber daya alam yang menggabungkan pertanian dengan perikanan secara berkelanjutan. Dalam program ini, peserta diajak untuk memahami dan mengimplementasikan praktik budidaya ikan yang berkelanjutan di dalam hutan atau lahan yang dikelola secara terpadu. 

Analisis dimulai dengan gambaran tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem melalui integrasi kegiatan perikanan dengan kegiatan kehutanan. Peserta kelas diberi pemahaman mendalam mengenai bagaimana silvofishery dapat memanfaatkan lahan hutan atau area yang ada untuk meningkatkan produksi ikan secara bersamaan dengan pelestarian lingkungan.

Silvofishery adalah pendekatan yang menggabungkan budidaya perikanan dengan kehutanan, yang memberikan sejumlah manfaat yang signifikan, antara lain dengan mengintegrasikan budidaya ikan di dalam hutan atau lahan yang dikelola secara terpadu, silvofishery dapat meningkatkan produksi ikan secara berkelanjutan. 

Hal ini membantu memenuhi kebutuhan pangan lokal dan meningkatkan ketersediaan protein hewani. Silvofishery juga mendukung upaya pelestarian hutan dan lingkungan alam sekitarnya. Pengelolaan yang bijaksana dapat mempertahankan keanekaragaman hayati serta menjaga kualitas air dan tanah, yang esensial bagi kelangsungan hidup ikan dan kehidupan lainnya.

Selanjutnya, dari hasil analisis tersebut menjelaskan tentang materi-materi yang diajarkan dalam kelas, seperti pemilihan spesies ikan yang cocok untuk budidaya silvofishery, teknik-teknik pemeliharaan ikan yang ramah lingkungan, dan manajemen lahan yang berkelanjutan. 

Peserta juga belajar mengenai peran ekosistem hutan dalam mendukung kualitas air dan keberlanjutan populasi ikan. Kelas ini tidak hanya memberikan teori, tetapi juga pengalaman praktis di lapangan, di mana peserta dapat melihat langsung bagaimana konsep-konsep yang dipelajari diterapkan dalam skenario nyata. 

Mereka diajak untuk merancang sistem silvofishery yang sesuai dengan kondisi lokal dan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan ekologi.

Sebagai penutup, narasi ini menggarisbawahi pentingnya program kelas budidaya silvofishery dalam mendukung keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui diversifikasi sumber penghidupan. Dengan demikian, program ini tidak hanya mengajarkan teknik budidaya yang inovatif, tetapi juga mempromosikan pemikiran sistemik dalam pengelolaan sumber daya alam secara holistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun