Mohon tunggu...
Wijianto Wijianto
Wijianto Wijianto Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Fakultas Perikanan Universitas Pekalongan

Topik utama dalam halaman ini meliputi : Perikanan Kelautan Perairan Akuakultur Ikan Budidaya Lingkungan Air Biota Akuatik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Deskriptif Pertumbuhan Mangrove pada Ekosistem Perairan Pesisir

28 Juni 2024   20:08 Diperbarui: 28 Juni 2024   20:26 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Ana Sulistiana (Mahasiswa S1-Budidaya Perairan UNIKAL)

Mangrove, tumbuhan yang hidup di wilayah pesisir tropis dan subtropis, memiliki adaptasi khusus untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang penuh tantangan seperti salinitas rendah. Ekosistem mangrove sangat penting bagi keseimbangan lingkungan pesisir, menyediakan perlindungan dari erosi pantai, menjadi tempat hidup bagi berbagai spesies, serta berkontribusi pada siklus nutrisi laut. 

Salinitas rendah, yang sering kali terjadi di estuari atau sungai besar yang memasuki laut, mempengaruhi pertumbuhan dan distribusi mangrove secara signifikan. Meskipun mangrove dapat tumbuh di berbagai kisaran salinitas, toleransi mereka terhadap salinitas rendah memungkinkan mereka untuk hidup di area-area di mana air tawar bercampur dengan air laut.

Hasil penelitian oleh Ana Sulistiana (mahasiswa S1-Budidaya Perairan Universitas Pekalongan) menunjukkan bahwa pertumbuhan mangrove jenis Avicennia sp. pada perairan salinitas 5-15 ppt menghasilakn pertumbuhan 4 cm/tahun, kemudian pada salinitas 16-30 ppt menghasilkan laju pertumbuhan 6 cm/tahun. 

Artinya tanaman mangrove akan ideal dilakukan pada media air payau yang cenderung asin. Hasil ini juga didukung data penelitian lain yang menunjukkan mangrove hanya mengalami pertumbuhan 2 cm/tahun pada media tanam salinitas antara 0-5 ppt.

Pertumbuhan mangrove dipengaruhi oleh sejumlah faktor lingkungan. Di ekosistem dengan salinitas tinggi, kondisi ini mungkin memberikan keunggulan kompetitif bagi mangrove tertentu yang lebih toleran terhadap fluktuasi salinitas. Beberapa spesies mangrove, seperti Avicennia sp. dan Rhizophora sp. dikenal memiliki adaptasi yang kuat terhadap salinitas tinggi. Mereka mengatur keseimbangan ion dalam sel mereka dan memiliki sistem akar yang mampu menangani tekanan osmotik yang bervariasi. 

Selain itu, mangrove berperan penting dalam menyediakan habitat bagi berbagai organisme, mulai dari ikan kecil hingga burung migran. Akar mangrove yang kompleks memberikan perlindungan kepada larva ikan dan invertebrata dari predator, serta menjadi tempat peneluran dan pengembangan bagi banyak spesies.

Dari sudut pandang ekologi, pertumbuhan mangrove dalam ekosistem salinitas rendah juga berperan dalam siklus nutrisi. Mangrove mengakumulasi nutrien dari air dan sedimen sekitarnya, menyediakan substrat yang subur untuk pertumbuhan bakteri dan alga. Hasil dekomposisi bahan organik dari mangrove juga mendukung produktivitas primernya dan mengatur kualitas air di sekitarnya. 

Secara keseluruhan, mangrove dalam ekosistem salinitas rendah bukan hanya menunjukkan adaptasi yang luar biasa terhadap tantangan lingkungan, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan pesisir. Upaya konservasi mangrove perlu ditingkatkan untuk memastikan kelangsungan hidup mereka serta manfaat ekologis yang mereka berikan bagi ekosistem dan masyarakat lokal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun