Mohon tunggu...
darmawijaya naibaho
darmawijaya naibaho Mohon Tunggu... Petani - MAHASISWA

REVOLUSIONER AKTIF

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gila

19 Juli 2021   04:27 Diperbarui: 19 Juli 2021   06:37 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gila...

Malam ini aku susah tidur lagii.
Sudah ku coba sejak lima jam yang lalu
Namun hingga sekarang aku tidak dapat memejamkan mataku.
Kulihat jam yang tertempel di dinding telah menunjuk pukul 03:40 dini hari

Ada apa denganku???
Aku seolah lebih menderita melihat situasi di Negeri ini.
Sementara pejabat itu mungkin sedang menikmati malam nyenyaknya
Diatas ranjang yang empuk, selimut yang bersih dan lembut, diruangan ber-AC.

Pagi harinya telah disambut dengan aroma makanan  siap santap sebagai serapan
Berangkat kekantor menaiki mobil mewah didampingi para pengawal berbadan kekar hanya untuk berdiskusi bersama rekan perampoknya

Gila...
Orang-orang seperti mereka diberi fasilitas mewah tanpa mengeluarkan sepeser uang dari kantongnya
Diperlakukan layaknya dewa
Dihormati, disanjung bahkan diagung-agungkan

Mereka yang ti..dak sedikit pun pernah memikirkan situasi masyarakat mendapatkan tempat khusus.
Batu dan pasir yang disusun dan dihias sedemikian rupa dibentuk dengan motif dan corak layaknya istana menjadi asal mula penderitaan rakyat.

Sementara aku...
Hanya seorang mahasiswa Semester enam disebuah universitas swasta yang tinggal di kosan alakadarnya.
Panas, sempit, pengap.
Sepatu, baju, buku semua tersusun dikamar yang hanya berukuran tiga kali tiga meter.
Tidur beralaskan terpal berwarna pudar.
Bahkan untuk mandi pun harus berebut dengan tetangga Kamar agar tidak telat dalam perkuliahan.

Masih berfikir dan membicarakan bagaimana rakyat bisa sejahtera, tidak kelaparan, kesehatannya terjamin, pendidikan putra-putrinya terpenuhi dan banyak hal lainnya

Siapakah aku ini???
Penyambung lidah rakyat???
Generasi muda penerus bangsa???
Hah...
Konyol...
Saat aku berbicara sedikit tentang rakyat saja pentungan siap diayunkan ke kepalaku, moncong senjatanya diarahkan dan pelatuknya siap ditarik.

Gila...
Penghuni negeri ini sudah gila

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun