[caption id="attachment_212344" align="alignleft" width="300" caption="Calon Ketua Umum OSIS SMP Labschool jakarta"][/caption]
Selama menjadi guru, saya senantiasa menikmati proses perhitungan suara yang jurdil, jujur dan adil. Perhitungan suara yang jurdil itu selalu saya temui setiap tahunnya dalam kegiatan penghitungan suara calon ketua umum OSIS di SMP Labschool jakarta.
Para calon ketua umum OSIS itu memang benar-benar calon pilihan. Sudah melalui proses seleksi yang cukup panjang dan matang. Para pengurus OSIS bersama dewan guru telah menguji mereka, dan terpilihlah 4 orang kandidat yang menurut kami sangat layak untuk menjadi calon ketua UMUM OSIS.
Sehari sebelumnya mereka telah melakukan kegiatan kampanye calon ketua Umum OSIS. Gambar dan pamlet mereka tersebar di dinding majalah sekolah. Lengkap dengan progam kerja unggulan yang akan mereka lakukan bila nanti terpilih.
[caption id="attachment_212347" align="alignright" width="300" caption="Para Siswa bersama-sama menyaksikan penghitungan suara"][/caption]
Di sekolah Labschool, kami benar-benar merintis pendidikan berkarakter secara nyata. Berusaha mengemasnya dalam sebuah kegiatan yang bertajuk rekrutmen calon pengurus OSIS.
Dari kegiatan ini kami ajarkan bagaimana proses menjadi seorang pemimpin dan merasakan bagaimana mereka dipilih oleh teman-temannya sendiri. Proses demokrasipun terjadi dan merekapun menjadi sadar untuk menjadi yang terbaik agar lolos dalam seleksi kepengurusan itu.
Sudah barang tentu akan ada kebanggan tersendiri bila mereka sanggup melaluinya dengan baik. Mereka adalah calon pemimpin masa depan yang akan memulai belajar memimpin di sekolah.
Terus terang, sebagai pendidik mereka, saya sangat bangga dengan kehebatan mereka dalam berbicara di depan umum. Mereka berani mengemukakan pendapatnya dan siap menerima berbagai pertanyaan yang terkadang memojokkan. Biasanya, siswa kelas 9 yang lebih senior dari mereka akan mengusiknya dengan pertanyaan-pertanyaan nakal, dan kalau calon ketua umum itu tak bisa menjawab, maka akan menjadi bahan olok-olok mereka. Biasalah, senior merasa lebih berkuasa dari pada yuniornya. Sebab calon ketua Umum OSIS itu adalah siswa yang dipilih dari kelas 8.
[caption id="attachment_212355" align="alignleft" width="300" caption="Kotak Suara dan suasana penghitungan suara"][/caption]
Hari ini, Jum'at 30 juli 2010, saya menyaksikan sebuah perhitungan suara yang jurdil. Benar-benar jurdil. Ada 3 buah kotak suara yang akan dibuka. Kotak suara itu berisi kartu suara dari kelas 7, 8, dan 9, termasuk juga kels akselerasi. Ketiga kotak suara itu ditempatkan dal 3 buah meja terpisah, dan 3 buah papan penghitungan suara yag terpisah pula.