Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Warisan Terakhir Seorang Blogger (8)

25 Oktober 2010   21:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:06 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_302933" align="alignleft" width="300" caption="Guru Menulis"][/caption]

Safira membuka kotak emas pemberian ayahnya itu dengan perlahan-lahan. Anak kelima dari blogger handal ini senang sekali dalam bidang jurnalistik. Banyak hal dalam dunia jurnalistik telah dituliskannya. Baginya, menjadi seorang jurnalis adalah panggilan jiwa.

Safira mengambil kertas yang ada di dalam kotak itu. Kertas itu berwarna ungu. Ada secarik kertas yang dilipat terlihat, lalu dibukalah lipatan itu,  dan dibacalah pesan almarhum ayahnya di depan ibundanya dan juga saudara-saudaranya. Sebuah pesan yang berisi warisan terakhir seorang blogger.

Anakku Safira. Ayah tahu kamu senang dengan dunia jurnalistik. Hampir setiap detik kamu melaporkan apa yang kamu lihat dan alami. Kamu seperti teman-teman ayah di detik.com. Selalu menampilkan berita baru, dan banyak diburu oleh mereka yang haus akan informasi terbaru.

Ketika detik.com membuka blog gratis di blogdetik.com ayah langsung mendaftarkan diri. Ayah melihat blogdetik.com suatu saat akan menjadi blog yang digemari oleh generasi penerus bangsa ini. Terus terang, ayah agak galau juga melihat banyak anak negeri yang lebih suka membuat blog dari luar negeri. Adanya blog dalam negeri nampaknya bisa menjadi sebuah solusi baru yang menyatukan anak bangsa dalam sebuah blog agregator yang bernama blogdetik.com

Di blog agregator itu, ayah telah membuat sebuah blog yang beralamat di http://wijayalabs.blogdetik.com. Sampai saat ini blog itu selalu ayah update dengan baik setiap bulannya. Meskipun ayah tak seaktif menulis di kompasiana, ayah selalu menyempatkan diri menulis di blogdetik dengan tema guru menulis. Terakhir ayah menulis di sana, sempat masuk posting pilihan. Dalam postingan itu ayah ceritakan tentang blogdetik yang semakin asyik. Tulisan ayah yang berada di http://wijayalabs.blogdetik.com/2010/10/19/blogdetik-yang-semakin-asyik/ rupanya membuat admin blogdetik suka, dan memberikan hadiah kepada ayah sebagai posting pilihan.

Bahagia sekali ayah pada saat itu. Sebab di blogdetik susah sekali bisa masuk posting pilihan. Sama susahnya masuk headline di kompasiana. Namun bukan itu yang ayah cari. Ayah hanya mencari kawan dalam dunia maya yang memiliki hobi yang sama. Dengan ngeblog, ayah merasa ada dimana-mana.

Anakku Safira yang ayah sayangi. Bersama ini ayah titipkan blog ayah itu kepadamu. Updatelah terus setiap bulannya. Konon kabarnya, banyak artis ikut ngeblog di blogdetik. Kamupun bisa berinteraksi dengan mereka.

Ayah titipkan username dan password untuk masuk ke dalam blog ayah itu. Ayah titipkan warisan ayah ini untuk kamu lanjutkan. Warisan terakhir seorang blogger. Ayah yakin dan percaya kamu dapat melanjutkan buah pemikiran ayah dalam blogdetik itu dan semoga menjadi posting pilihan.

Anakku Safira yang ayah banggakan. Saat ini banyak jurnalis yang arogan. Hal itu ayah baca dari postingan kang haji pepih Nugraha di http://media.kompasiana.com/group/mainstream-media/2010/10/21/wartawan-arogan-ke-laut-aja/. Ayah berharap kamu tak seperti itu. Tirulah kang haji pepih nugraha sebagai seorang jurnalis. Beliau adalah guru ngeblog ayah di kompasiana. Perdalam ilmu jurnalismu kepada beliau.

Demikianlah pesan ayah kepadamu. Semoga dengan blog pemberian ayah ini dapat membuatmu menjadi seorang jurnalis hebat yang mau menulis tentang perkembangan dunia pendidikan di negeri ini. Tulislah apa yang kamu lihat tentang masih adanya kasta dalam dunia pendidikan kita. Ayah yakin kamu bisa melakukannya walaupun ayah telah tiada dan tidak bisa ngeblog lagi. Mungkin ayah akan ngeblog dengan para malaikat yang juga hobi ngeblog di alam akhirat sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun