[caption id="attachment_386416" align="aligncenter" width="560" caption="Peserta TWC4"][/caption] Mata ini belum mau terpejam. Saya masih terjaga melihat kawan-kawan guru yang masih aktif menulis. Semangat mereka luar biasa dan anda bisa melihat dari foto-foto yang saya kirimkan melalui facebook. Kegiatan twc4 ini begitu mengasyikkan hingga tak terasa waktu terus berjalan. Gelapnya malam justru tak membuat semangat menulis peserta twc4 di wisma kampus unj rawamangun ini padam. Ibarat api yang terus membakar dirinya dan tak kunjung padam. Meski air telah menyirami dirinya agar api berhenti menyala.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Berbagai hadiah buat Peserta TWC4"][/caption]
Wow tak terasa satu demi satu para pembicara memberikan ilmu menulisya. Motivasi menulis yang tiada henti membuat para peserta menjadi paham pentingnya menulis bagi guru.
Saya termasuk guru yang berada di antara mereka. Saya menjadi saksi mata kegigihan mereka dalam menulis. Mari kita lihat tulisan mereka di blog kompasiana.com dan guraru.org.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Menulis dan Teruslah Menulis"][/caption]
Menulis dan teruslah menulis. Membaca dan teruslah membaca. Malas membaca membuatmu lumpuh menulis. Sisihkan waktumu untuk membaca tulisan orang lain.
Saya perhatikan satu persatu bahasa tubuh mereka. Rasanya belum saya temui bara api yang padam. Semuanya tetap membara untuk menulis sebelum tidur.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Menulis dan membaca adalah sekeping mata uang logam yang tak bisa dipisahkan."][/caption]
So... semoga kita dapat membaca tulisan inspiratif dan terbaik dari peserta TWC4. Indonesia berharap banyak dari guru yang menginspirasi seperti kalian. Buatlah bangga ibu pertiwi dengan berbagai prestasi.
[caption id="" align="aligncenter" width="600" caption="Tongsis Reportase oleh Cak Imam dari Metrotv"][/caption]
Terima kasih kepada Cak Imam, ibu Meti Mediya, ibu Susi Sukesih, mas Isjet, pak Sukani, dan pak Thamrin yang sudah berbagi ilmunya hari ini. Di malam hari pak Namin AB Solihin membimbing kami menulis dalam praktik menulis yang menginspirasi.