[caption caption="belajar di depan laptop"][/caption]Kepada Yth.Â
Bapak Presiden Joko WidodoÂ
Di Istana NegaraÂ
Dengan hormat,Â
Semoga Bapak Presiden beserta keluarga dalam keadaan sehat dan senantiasa sukses dalam menjalankan tugas kenegaraan. Semoga pula Bapak dapat menyelesaikan masalah bangsa dan negara kita tercinta ini dengan arif dan bijaksana. Aamiin.Â
Kami dari Komunitas Guru TIK dan KKPI (KOGTIK) bersama dengan Asosiasi Guru Teknologi Informasi Indonesia (AGTIFINDO.OR.ID) ingin sekali bertemu dengan bapak Presiden sehubungan dengan dihapuskannya mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) dalam Struktur Kurikulum 2013.Â
Kami sudah bertemu dengan para pejabat terkait, namun jawabannya hingga saat ini kurang memuaskan serta kebijakan yang dikeluarkan tidak aplikatif dan cenderung merugikan kepentingan siswa, guru bahkan kepentingan nasional dimana kita tidak semakin mandiri dalam teknologi. TIK dan KKPI justru dijadikan bentuk bimbingan seperti guru Bimbingan Konseling (BK) yang cendrung konsumtif terhadap teknologi karena sebatas pengguna teknologi dan tidak berada dalam struktur kurikulum 2013 dengan alasan 30 % daerah di Indonesia belum teraliri listrik.Â
Berbagai kegiatan dan kajian akademik sudah kami lakukan, baik dalam bentuk seminar nasional di kemdikbud maupun berdialog langsung dengan pejabat dan pakar terkait, namun hasilnya kemdikbud justru mengeluarkan permen pahit tentang peran guru TIK dan KKPI yang sangat melukai hati kami semua. Permendikbud nomor 68 tahun 2014 tentang peran guru TIK dan KKPI akhirnya tidak jalan di hampir seluruh sekolah di Indonesia.Â
Kami mengapresiasi kebijakan penghentian kurikulum 2013 dan kembali ke kurikulum 2006 bagi sebagian besar sekolah yang ada di Indonesia oleh Bapak Anies Baswedan. Paling tidak kebijakan tersebut banyak menyelamatkan nasib guru, siswa dan kepentingan nasional kita.
Namun bagaimana dengan nasib sebagian sekolah yang masih melaksanakan kurikulum 2013 dimana TIK bukan sebagai mata pelajaran? Kami hanya ingin TIK sebagai mata pelajaran agar materi yang diberikan lebih terstruktur dan sistematis.
Kami berharap bapak Presiden dapat menyediakan waktu untuk bertemu dengan perwakilan kami beserta pakar TIK Indonesia untuk berdialog langsung dengan bapak Presiden sehingga ada solusi terbaik buat kami, anak didik kami yang seharusnya dapat terdidik TIK dengan baik serta demi kepentingan nasional dalam hal kemandirian dibidang teknologi informasi dan komunikasi.Â
Kami sangat berharap TIK dan KKPI kembali berada di dalam struktur kurikulum seperti di Kurikulum 2006 (KTSP).Â
Kami menunggu tanggapan dan jadwal kesediaan bapak Presiden untuk menerima perwakilan kami, dan mohon dapat dikonfirmasikan kepada Wijaya Kusumah (Hp. 08159155515) dan ibu Hj.Siti Khodijah Dewi Utari (Hp. 082112015573) untuk jadwal pertemuannya.Â
Atas perhatian dan undangan berdialog dengan bapak Presiden Joko Widodo kami ucapkan terima kasih.Â