Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sabar

10 November 2009   22:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:23 891
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_23945" align="alignleft" width="300" caption="Taushiah Sabar"][/caption]

Ketika kesulitan hidup sedang menderamu saat ini, maka bersabarlah. Ketika beban hidup serasa menghantam diri, maka bersabarlah, dan ketika semua orang tak memperdulikanmu, maka bersabarlah.

Sabar adalah solusi dari semua kesulitan. Ketika kita mampu untuk bersabar diri, maka pintu kesuksesan akan menganga di depan mata. Sabar memang perlu proses, dia tak datang tiba-tiba. Dia datang menghampiri diri kita setelah kita telah mengalami benturan-benturan hati yang membuatmu akhirnya sadar bahwa dirimu adalah milik Ilahi Robbi. Tinggal sebentar di bumi lalu pergi kembali.

Bersabaralah kawan!. Penderitaanmu pasti akan berakhir. Bersabarlah kawan!, pintu kebahagiaan pasti akan menghampirimu, bersabarlah kawan!, kesuksesan akan datang ketika engkau tak lelah dalam bekerja.  Berpeluh keringat dalam bekerja, dan menangis dalam doa. Kau pasrahkan seluruh hidupmu kepadaNya dan tak pernah putus asa untuk terus mencoba.

Berkali kita jatuh lekas berdiri jangan mengeluh, berkali kita gagal lekas bangkit dan cari akal. Berkali kita sakit, jangan menjerit kepada manusia, tetapi menjeritlah kepada Tuhan pemilik bumi dan langit seraya memohon ampunan. Dari dosa yang telah kita perbuat. Tuhan pasti telah memperhitungkan amal dan dosa yang kita perbuat. Allah pasti akan mengabulkan doa-doa kita.

Pada saat ini, banyak orang tak mau sabar. Ingin cepat selesai dalam menggapai kesuksesan. Ingin cepat selesai bila kesulitan menghadang. Percayalah, setiap kesulitan itu pasti ada jalan kemudahannya, hanya saja dibutuhkan kesabaran diri untuk menemui kemudahan itu. Dalam hidup saya sudah membuktikannya.

Ketika dirimu sedang merana, ketika dirimu bermuram durja, ketika dirimu malas bekerja, ketika dirimu mengalami sakit, dan ketika dirimu merasa tak berguna, maka bersabarlah sambil terus instrospeksi diri, mengoreksi diri sendiri, dan tak menyalahkan orang lain.

Menyalahkan orang lain itu mudah, tapi menyalahkan diri sendiri itu sulit. Dibutuhkan kebesaran jiwa dan kelapangan hati. Bersabarlah kawan, bila engkau terus melakukan kebaikan. Tanpa pamrih dan dengan niat keikhlasan, maka bersabarlah akan datang pertolongan Allah. Cepat atau lambat!. Percayalah, hadiah pertama yang akan kau dapatkan dari melakukan kebaikan adalah kebaikan.

Allah akan menguji keimananmu. Allah akan menguji ketegaranmu dalam susah dan senang. Setiap jiwa pasti akan diuji. Setiap nyawa pasti akan diambil pemiliknya. Semua diri pasti akan menghadapi mati. Sudahkah dirimu mempersiapkan hidup sesudah mati?

Kita sering tak sabar untuk mati, maka ada orang bunuh diri. Kita tak sabar untuk hidup kaya, maka banyak orang hidup dengan korupsi, kita tak sabar untuk menggapai kekuasaan, maka banyak penguasa lalim dan dzolim memakan uang rakyat. Kita tak sabar untuk mencapai keberhasilan, maka timbullah cara-cara instan untuk mencapai keberhasilan itu.

Ingatlah, tak ada sebuah kesuksesan atau keberhasilan tanpa usaha atau kerja keras. Sebab kita tidak tinggal di jaman abu nawas yang terkenal dengan 1001 malamnya atau di jaman aladin, yang semua tinggal "sim salabim abakadabra" minta kepada jin, lalu dipenuhilah permintaan kita. Kita tidak tinggal dalam dunia mimpi, tetapi kita tinggal dalam dunia nyata yang membutuhkan ambisi, kemampuan, dan usaha (AKU) untuk mencapai keberhasilan itu. Kita harus memiliki AKU yang kuat untuk mencapai kesuksesan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun