Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Rumah Masa Depan

26 Januari 2010   07:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:15 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

[caption id="attachment_61698" align="alignright" width="300" caption="Rumah Masa Depan"][/caption] Pernahkah kita berpikir  tentang rumah masa depan? Rumah yang akan kita tinggali sesudah ajal menjemput? Rumah yang pasti akan kita tempati setelah mati. Rumah yang biasa orang menyebutnya "kuburan". Ukurannya, cuma 2 x 1 meter. Itulah rumah yang akan kita tempati kelak bila umur kita di dunia ini sudah habis masa berlakunya (expired). Ada yang berlakunya pendek (short), dan ada juga yang berlakunya panjang (long). Umur manusia tak ada yang tahu. Di sanalah kita melihat ada yang diambil nyawanya di waktu kecil dan ada pula yang diambil nyawanya sesudah tua, seperti bayi yang sudah tidak bisa apa-apa lagi. Tak berdaya dimakan usia.

Tetapi, mengapa banyak manusia tak mempersiapkan rumah masa depan? Rumah yang akan dihuninya setelah Tuhan yang Maha Perkasa mengambil nyawanya melalui malaikat "Izroil". Rumah masa depan yang akan ditempatinya diperistiratannya yang terakhir. Rumah yang akan meletakkan jasadnya di alam kubur. Rumah yang pasti akan ditempatinya sesudah mati.

Kalau kau membaca ini, janganlah takut mati kawan. Karena orang yang takut mati, biasanya orang yang cinta kepada dunia. Dunia lebih dia cintai daripada akhirat. Baginya akhirat itu tidak ada, dan hanya sebuah dongeng anak kecil sebelum "bobo". Dalam alam pikirannya, tak ada hidup sesudah mati. Hidup hanya di dunia saja, dan tidak pernah dipersiapkannya untuk hidup sesudah mati.

Banyak manusia lupa bahwa dirinya cuma pengembara, yang singgah sebentar lalu pergi kembali. Dia lupa darimana dia berasal. Dia terlenakan dengan kemewahan dunia. Dia ingkari Tuhan-Nya, dan hatinya telah tertutup oleh dosa dan perbuatan maksiat.

Namun, bagi orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, akan lebih mempersiapkan diri untuk menempati rumah masa depannya. Baginya, rumah masa depan adalah sebuah pintu gerbang untuk bertemu dengan Tuhan-Nya, Baginya, rumah masa depan adalah rumah yang akan ditempatinya dengan berbekal pahala, dan bukan dosa. Selalu berbuat kebaikan dan kebajikan. Berusaha untuk selalu bermanfaat buat kemaslahatan orang banyak.

Mereka sadar dan sangat sadar dengan firman Allah, "Bermegah-megahan (kemewahan) telah melalaikan kamu sehingga kamu masuk ke liang kubur. Janganlah begitu, nanti kamu akan mengetahui, dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui, Jangan begitu, seandainya kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin". (QS. AT-Takasur ayat 1-5).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun