Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Perpustakaan dalam Meningkatkan Literasi

20 Januari 2016   04:46 Diperbarui: 20 Januari 2016   06:49 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah beberapa hari ini lab komputer di sekolah kami masih direnovasi. Terpaksa kami belajar di kelas dan perpustakaan. 

Muncul ide untuk meningkatkan budaya literasi di sekolah. Peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan literasi harus dikembangkan dengan berbagai cara. 

Saya memilih cara yang mudah saja. Anak anak saya ajak ke perpustakaan sekolah. Lalu saya ajak mereka untuk mencari sebuah buku yang mereka sukai. Cukup satu buku saja dan tidak boleh lebih. 

Dari 1 buku itu anak anak di smp kelas 7 saya minta untuk menceritakan kembali buku yang dibacanya dalam bentuk tulisan. Mereka saya minta mengirimkannya ke email guru. 

Hasilnya sungguh luar biasa! Rata-rata siswa smp kelas 7 dapat menceritakan kembali apa yang telah dibacanya. Sudah 90 persen siswa mampu menceritakannya kembali dengan baik. Sisanya masih belum bisa menuliskannya dengan baik karena tidak fokus membaca. Data ini saya ambil dari tugas siswa yang mengirimkan tulisannya. 

Dari siswa yang tidak fokus membaca didapati fakta bahwa mereka tidak memiliki kemampuan membaca dengan baik. Pikirannya masih belum fokus ke buku yang dibacanya. Beda sekali dengan mereka yang fokus. Siswa yang fokus membaca dengan tenang dapat menceritakan kembali apa yang dibacanya dalam bentuk tulisan. Bahkan ada yang membuat review buku dengan sangat baik sekali. 

Itulah cara saya meningkatkan budaya literasi di sekolah. Peran perpustakaan harus ditingkatkan dengan banyak mengajak siswa sekolah membaca buku. Dari membaca buku anak anak diajak keliling dunia. 

Perpustakaan sekolah memang harus diisi dengan buku buku terbaik. Pengelola perpustakaan harus pandai mencari buku-buku yang bermanfaat buat siswa di sekolah. Bila anak anak sudah senang membaca buku maka budaya baca akan menjadi budaya sekolah yang dibanggakan. Dari budaya baca akan berkembang menjadi budaya tulis memulis. Hal itulah yang sering disebut orang dengan budaya literasi. 

Peran perpustakaan sekolah dalam meningkatkan budaya literasi harus menjadi perhatian pimpinan sekolah. Ajak anak anak kita menyenangi perpustakaan sekolahnya. Beri mereka kesempatan untuk membaca buku yang disukainya. Biarkan pikiran mereka melanglang buana dari buku yang dibacanya. Jadikan buku sebagai gudang ilmu dan inspirasi bagi siswa. Biarkan buku mengajak mereka berkeliling dunia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun