Alhamdulillah, pelaksanaan Ujian Nasional (UN) hari kedua di SMP Islam Al Azhar 12 Rawamangun berjalan lancar. Senang rasanya menjadi pengawas UN di sekolah ini. Panitia dan kepala sekolahnya sangat ramah kepada kami para pengawas dari sekolah lain. UN membuat saya merasakan studi banding gratis ke sekolah swasta unggulan yang banyak diminati oleh masyarakat.
Dalam UN hal yang harus diperhatikan adalah SOAL dan LJK. Soal UN tak boleh bocor, kalau sampai bocor, maka kredilitas pelaksanaan UN diragukan. Lembar Jawaban Komputer (LJK) diberikan kepada siswa dalam keadaan bagus, dan tidak tertekuk. Peserta UN harus menerima LJK dan soal UN harus dalam keadaan baik, dan lengkap sesuai dengan kode soal yang diberikan. SOAL dan LJK merupakan pasangan penting dalam UN yang harus dijaga dengan baik oleh pengawas dalam pelaksanaan UN.
Ada 5 paket soal yang digunakan oleh siswa dalam setiap kelasnya. Hal ini sesuai dengan publikasi yang disampaikan oleh mendikbud, Prof. Muh. Nuh agar dapat memperkecil siswa mencontek atau saling bekerjasama di saat UN. Pasalnya, juklak dan juknis yang dibuat oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) dan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdikbud seringkali membingungkan pengawas ruang. Hal ini saya temui di hari kedua mengawas UN, dan telah saya sampaikan kepada panitia.
Oleh karena saya telah menandatangani pakta integritas sebagai pengawas UN, maka hal yang saya temukan itu akan saya sampaikan langsung ke BSNP, dan Balitbang kemdikbud sebagai masukan dan saran agar pelaksanaan UN berjalan semakin baik, dan tidak merugikan pengawas ruang yang telah bekerja dengan hati-hati, dan sepenuh hati. Apalagi kami menjaga agar para peserta didik yang mengikuti UN terlayani dengan baik, terutama dalam penyediaan Soal, dan LJK. Nilai mereka jangan sampai menjadi rendah karena kesalahan kode soal dan LJK. Itulah mengapa pengawas UN harus berkeliling kembali, dan melihat pekerjaan siswa, agar jangan sampai didapati siswa salah menuliskan kode soal.
[caption id="attachment_173680" align="aligncenter" width="448" caption="Teman-teman Guru Pengawas UN di SMP Islam A Zhar 12 Rawamangun Jak-Tim"]
Komitmen jujur dan kredibel harus dijunjung tinggi dalam UN. Mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai dengan evaluasi. Selama 20 tahun saya menjadi pengawas UN, belum pernah saya temui kecurangan seperti apa yang saya lihat di televisi, dan saya baca di koran. Terkadang berita di koran dan televisi terlalu dibesar-besarkan, padahal prosentasi kejadiannya efek sangat kecil. Kesalahan seorang pengawas yang tertidur di saat mengawas UN seolah menjadi justifikasi atau pembenaran bahwa banyak pengawas UN yang tertidur. Padahal dalam kenyataannya tidaklah demikina.
Pengawas UN itu harus melayani siswa dengan sepenuh hati, dan mengganggap siswa yang dihadapinya merupakan peserta didik sekolah sendiri. Pengawas UN harus memperhatikan siswa menuliskan nama peserta, nomor peserta, Tanggal dan tahun lahir, dan lain-lain yang sangat penting dalam LJK.
Pengawas UN juga mengecek daftar hadir, dan menyamakannya dengan foto album peserta atau buku peserta di setiap ruangannya. Pengawas juga diminta untuk membubuhkan paraf di setiap LJK peserta didik, 5 menit sebelum waktu berakhir. Hal ini dilakukan, untuk mengecek kembali jangan sampai ada peserta yang salah menuliskan nomor peserta, dan kode soal.
Tugas menjadi pengawas UN memang berat, dan jangan pernah dianggap enteng. Setiap tahun selalu saja ada perubahan tata tertib pengawas dan peserta UN. Oleh karenanya, para pengawas dibekali buku panduan oleh panitia sekolah penyelenggara agar lebih mengerti tugas dan tanggung jawabnya. Sayangnya, seringkali tata tertib yang dibuat oleh BSNP dan Balitbang masih bersifat ambigu dan membingungkan. Wajar saja  akhirnya bila didapati kesalahan kecil yang dilakukan oleh pengawas UN di setiap sekolah penyelanggara. Untunglah tidak sampai merugikan siswa sebagai peserta UN yang berharap nilai UN-nya tinggi.
Akhirnya, saya harus lebih berhati-hati lagi di dalam mengawasi pelaksanaan UN di SMP Islam Al Azhar 12 Rawamangun. Saya tinggalkan ponsel di ruang pengawas, dan ngobrol seperlunya dengan teman guru sesama pengawas selama di dalam ruangan. Kunci sukses UN salah satunya terletak pada pengawas UN. Semua orang tentu berharap pelaksanaan UN dilaksanakan jujur dan kredibel. Semua itu akan terjadi, bila pengawas UN menjalankan tugasnya dengan baik.