Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mesjid, Rumah Allah yang Selalu Terjaga

19 November 2010   21:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:27 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_75878" align="aligncenter" width="448" caption="Renovasi Masjid Raya di Pulau Bangka, Foto: Dedi Dwitagama"][/caption]

Mesjid atau masjid adalah rumah Allah yang selalu terjaga. Di rumah Allah kita melaksanakan sholat berjamaah. Mengkaji kitab suci Al-Quran dan belajar hadist nabi. Di rumah Allah itu pula banyak masyarakat yang menggunakannya sebagai central dari kegiatan masyarakat. Kegiatan yang paling umum adalah kegiatan di bidang pendidikan, dan kesehatan.

Banyak sekolah yang didirikan setelah berdirinya sebuah masjid. Di dalamnya ada taman pendidikan al-quran atau TPA, ada TKIT sampai SDIT. Bahkan ada juga yang membuka SMPIT hingga SMAIT. Dengan embel-embel IT seolah-olah sekolah-sekolah itu benar-benar telah menerapkan Islam secara Terpadu. Namun kali ini, saya tak hendak membicarakan sekolah IT, yang ingin saya bicarakan adalah mesjidnya sebagai rumah Allah yang selalu terjaga.

Kenapa banyak mesjid dibangun dengan megah dan mewah? Jawabnya agar jamaah betah berlama-lama di rumah Allah. Berzikir dan mengaji. Belajar dan mempelajari agama dengan benar dan dibimbing oleh ustadz yang kompeten di bidangnya. Di rumah Allah kita berusaha untuk bertemu Allah lewat sholat-sholat kita.

Mesjid adalah rumah Allah yang selalu terjaga. saya menyaksikan sendiri ketika sekolah kami terbakar. Mesjid utuh tak tersentuh api. Api seolah-olah dibelokkan oleh kekuatan yang amat dahsyat, dan hanya bangunan mesjidlah yang berdiri kokoh dari sengatan si jago merah.

Saya pernah menuliskan kisah kebakaran sekolah kami dengan mesjid yang selamat tak tersentuh api di url http://umum.kompasiana.com/2009/07/30/mengenang-terbakarnya-sekolah-kami/. Foto-foto lengkapnya ada di blog http://steax.wordpress.com/2008/07/30/labschool-kebakaran-laporan-foto/.

Sedih juga bila mengingat peristiwa itu. Semua kelas di SMP-SMA LAbschool Jakarta habis terbakar. Namun alhamdulillah, masjid tak tersentuh si jago merah. Allahu Akbar. Subhanallah. Kalau menurut logika, seharusnya masjid sekolah dulu yang hangus terbakar. Sebab pusat api ada di dekat mesjid. Di situlah saya melihat kemahabesaran Allah telah menyelamatkan masjid kami dari amarah si jago merah. Allahu Akbar!

[caption id="attachment_75879" align="aligncenter" width="500" caption="Masjid sekolah kami yang lolos dari musibah kebakaran"]

1290201173327802998
1290201173327802998
[/caption]

Mesjid, memang rumah Allah yang selalu terjaga. Kini kewajiban kitalah untuk memakmurkannya. Senantiasa sholat berjamaah di mesjid ketika adzan dikumandangkan. Tepat waktu dalam sholat, dan tidak menunda-nundanya. Terus mengkaji al-quran dan al hadist agar pengetahuan kita tentang agama Islam menjadi bertambah. Mengaji dan terus mengaji di rumah Allah yang selalu terjaga.

Pertanyaannya sekarang, kapan terakhir anda beri'tikaf di mesjid? Mencumbu Allah dengan sepenuh hati dan segenap jiwa raga. Menangis dalam doa, dan memohon ampun atas segala dosa.

Salam Blogger Persahabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun