Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merefleksi Kembali Sejarah Perjuangan Guru TIK

23 Februari 2016   09:17 Diperbarui: 23 Februari 2016   22:29 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat menuliskan ini, omjay sedang tidak mengajar. Waktu yang kosong ini omjay gunakan untuk menulis di kompasiana. Omjay ingin banyak orang tahu apa yang sudah dilakukan oleh para pejuang TIK agar mata pelajarannya kembali berada dalam struktur kurikulum 2013. Kami berjuang bukan untuk sertifikasi, tapi untuk anak negeri. Anak Indonesia masih butuh matpel TIK. Hal ini kami dapatkan langsung dari peserta didik bahwa mereka masih sangat membutuhkan matpel TIK. Begitu juga KKPI di SMK. Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Keterampilan Komputer Pengolahan Informasi (KKPI) harus menjadi mata pelajaran lagi dan bukan bimbingan TIK. Kalau kemdikbud tetep kekeuh dan tidak mau menerima masukan yang konstruktif dari kami, maka permen 45 tahun 2015 tentang peran guru TIK dan KKPI akan bernasib sama dengan permen 68 tahun 2014.

Solusi keruwetan ini sebenarnya mudah. Kembalikan TIK dan KKPI sebagai mata pelajaran lagi. Kurikulum 2013 yang katanya berbasis TIK tidak akan mulus berjalan bila kemdikbud tetap kekeuh tak mau mendengarkan masukan. Para pejuang guru TIK dan KKPI tentu tak akan pernah tinggal diam dan akan terus bergerak secara nasional. Kami bukanlah guru-guru yang mudah terbeli dengan fasilitas negara. Silahkan undang oknum guru TIK dan KKPI yang mudah terbeli. Ajak mereka ke hotel baik di Bali sampai Sulawesi. Bagi kami TIK dan KKPI harga mati seperti NKRI. Dengan TIK kita satukan Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Ketika menyadari TIK tidak menjadi mata pelajaran lagi, kami di komunitas guru TIK dan KKPI bersama pakar TIK Indonesia bapak Onno W Purbo dan kawan-kawan Relawan TIK tidak akan pernah tinggal diam. Kami akan terus melatih dan membimbing para guru untuk melek TIK, dan yang paling penting adalah generasi emas Indonesia agar terdidik TIK dengan baik. Kenyataan atau realitas di lapangan kami dapatkan, masih banyak anak Indonesia yang belum menguasai TIK dengan baik. Sementara angkatan kerja kita masih banyak yang lulusan SD dan SMP. TIK adalah keterampilan di abad 21 yang semestinya diberikan kepada mereka. Apalagi menghadapi masyarakat ekonomi asia (MEA) yang sudah berjalan saat ini.

Dalam perjuangan memang membutuhkan perjuangan. Kami kadang difitnah dan dicaci oleh mereka yang sudah terbeli. Fasilitas hotel berbintang sudah membuat mereka lupa akan perjuangan guru TIK yang sesungguhnya. Kami akan tetap fokus dalam perjuangan, karena Allah pasti akan membantu kami memperjuangkannya. Kemandirian sudah kami lakukan dengan menggelar rapat kerja nasional guru tik dan kkpi di kampus UNJ Rawamangun Jakarta Timur. Kampus menjadi basis kami dalam perjuangan. Semoga didukung oleh kawan kawan dosen TIK di perguruan tinggi. Kami juga melakukan gerakan elearning untuk rakyat yang dananya kami dapatkan dari sponsor kegiatan dan kocek guru sendiri tanpa bantuan duit kemdikbud. Kami percaya TIK adalah solusi terbaik bagi bangsa ini untuk menyatukan Indonesia yang luas. TIK bukan hanya sebagai alat bantu saja, tetapi sebagai ilmu yang seharusnya sudah diajarkan disetiap jenjang pendidikan.

Dalam waktu dekat, kami akan menemui anggota dewan pertimbangan presiden (wantimpres) dan fraksi-fraksi di dewan perwakilan rakyat (DPR). Kami berharap kawan-kawan yang siap bergabung bersama kami untuk ikut dalam barisan. Bukan saatnya lagi kita hanya menjadi penonton. Kita harus menjadi pemain demi anak-anak kita terdidik TIK dengan baik. Perjuangan ini akan kita menangkan bila kita tetap solid dan tidak mudah terbeli. Hati-hati dalam memilih organisasi profesi guru. Pilihlah organisasi guru yang ikut memperjuangkan TIK dan KKPI masuk kembali dalam struktur kurikulum 2013. TIK bukan hanya untuk semua guru tapi juga untuk semua siswa Indonesia.

 

Refleksi perjuangan guru tik dan kkpi menjadi pelajaran yang berharga bagi bangsa Indonesia. Mereka adalah asset negara yang seharusnya dilindungi dan diperlakukan sama dengan guru mata pelajaran lainnya. Bersatu kita teguh. bercerai kita runtuh. Jangan pernah menghianati perjuangan guru TIK karena sedikit demi sedikit organisasi guru TIK yang seperti itu akan ditinggalkan oleh anggotanya sendiri. Siapa yang terus berjuang akan berani mengatakan save tik dan kkpi harga mati.

 

Kami benar-benar berharap pemerintah (puskurbuk kemdikbud)) bisa berlapang dada dan tidak perlu malu untuk melakukan revisi dan perbaikan sesuai kebutuhan, bukan sesuai kemauan para konsultan dari luar negeri. Ajaklah para pakar pembelajaran dan pakar TIK Indonesia serta perwakilan guru TIK dan KKPI untuk berdialog mencari solusi terbaik. Bila pembenahan dilakukan hanya satu arah, maka permen 45 tahun 2015 tentang peran guru TIK dan KKPI akan kembali layu sebelum berkembang seperti permendikbud 68 tahun 2014. Percayalah kepada kami yang sudah puluhan tahun mengajar TIK. Kami mungkin belum kaya dengan pengetahuan, tapi kami kaya akan pengalaman mengajar di sekolah kami masing-masing.

 [caption caption="rapat persana Olimpiade TIK di wisma UNJ Rawamangun jaktim"][/caption]

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun