Saat menuliskan kisah ini, omjay sedang tidak mengajar dan berada di kamar hotel qubika di lantai 6 Tangerang. Baru saja selesai kegiatan uji keterbacaan modul informatika.Â
Kami sudah menandatangani fakta integritas. Ada 40 orang guru informatika jenjang SMP diundang Kemdikbudristek. Satu orang berhalangan hadir karena sakit. Inilah kopdar guru informatika setelah pandemi covid19.
Waktu yang kosong ini omjay gunakan untuk menulis sebentar di kompasiana. Setelah acara usai, para pejuang TIK sekarang informatika berkumpul dan bercerita tentang perjuangan guru TIK setelah mata pelajarannya dihapuskan dalam kurikulum 2013 dan diganti prakarya.Â
Seru juga ceritanya. Ada yang dipaksa menjadi guru prakarya, dan ada juga yang terpaksa pindah ke struktural dan tidak menjadi guru TIK lagi. Hal yang menyedihkan adalah guru TIK honorer, mereka terpaksa berhenti menjadi guru TIK karena mata pelajarannya tidak ada dalam kurikulum 2013.
Lewat kisah ini, Omjay ingin banyak orang tahu apa yang sudah dilakukan oleh para pejuang TIK agar mata pelajarannya kembali berada dalam struktur kurikulum 2013. Sudah 8 tahun lamanya tak terasa. Malam ini Omjay bersama pak Eka Andrianto. Beliau guru TIK di kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Saat itu, kami berjuang bukan untuk mendapatkan tunjangan sertifikasi, tapi untuk anak negeri. Anak Indonesia masih butuh matpel TIK. Sebab hanya di sekolah mereka bisa belajar TIK. Di rumah mereka tak punya peralatannya. Beda halnya dengan siswa di kota besar. Hal ini kami dapatkan langsung dari peserta didik bahwa mereka masih sangat membutuhkan matpel TIK. Begitu juga KKPI di SMK. Videonya kami rekam di youtube dan kami viralkan di media sosial.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Keterampilan Komputer Pengolahan Informasi (KKPI) saat itu harus menjadi mata pelajaran lagi dan bukan bimbingan TIK. Kalau kemdikbud tetep kekeuh dan tidak mau menerima masukan yang konstruktif dari kami, maka permen 45 tahun 2015 tentang peran guru TIK dan KKPI akan bernasib sama dengan permen 68 tahun 2014. Permendikbudnya tidak jalan dan banyak ditolak oleh guru TIK dan KKPI saat itu.
Solusi keruwetan ini sebenarnya mudah. Kembalikan TIK dan KKPI sebagai mata pelajaran lagi dengan nama baru. Kurikulum 2013 yang katanya berbasis TIK tidak akan mulus berjalan bila kemdikbud tetap kekeuh tak mau mendengarkan masukan dari banyak pihak.Â
Para pejuang guru TIK dan KKPI tentu tak akan pernah tinggal diam dan akan terus bergerak secara nasional. Kami memilih media sosial sebagai alat perjuangan. Kami memilih menulis sebagai alat perjuangan kami. Alhamdulillah akhirnya bertemu presiden Jokowi.