" Menulislah dari hatimu, maka kau akan menyentuh hati pembacamu ". Itulah sebaris kalimat yang saya dapatkan dari blogger hebat dan gaul mbak Irma Senja di http://www.irmasenja.com/. Sebuah blog dari emak-emak blogger yang ramai sekali pengunjungnya. Bila anda sempat, bisa mampir ke blog mbak Irma Senja yang merupakan anggota komunitas blogger bekasi yang memiliki url di http://bloggerbekasi.com.
[caption id="attachment_183837" align="aligncenter" width="600" caption="Profil mbak Irma Senja di Blognya irmasenja.com"][/caption]
Apa yang dituliskan di atas oleh mbak Irma Senja itu sangat benar sekali. Bila kita menulis dengan hati, maka kita akan menyentuh hati yang membacanya. Siapapun orangnya yang masih memiliki hati yang bersih, pasti akan mencoba meluangkan waktu dan membaca tulisan itu secara mendalam. Seolah turut berempati dan merasakan apa yang dirasakan oleh penulisnya.
Di kompasiana ini, saya melihat banyak juga blogger yang menulis dengan hatinya. Sangat menyentuh dan membuat pembaca tercerahkan. Menulis dengan hati tidak harus cerita sedih, tetapi bisa jadi kisah jenaka yang membuat pembaca terhibur karenanya. saya sering tertawa geli bila membaca tulisan mas Srondol dan Mas Yusuf Dwiyono.
Banyak juga blogger yang menulis tidak dengan hatinya. Asal tulis, dan terkadang membuat orang lain tersakiti. Kalau sudah begitu sayang juga bila waktu yang digunakan untuk menulis justru menjelek-jelekkan orang lain. Padahal menulis bagi saya adalah sebagai media menjalin persahabatan. Banyak blogger yang saya temui di dunia maya, akhirnya menjadi teman dan sahabat di dunia nyata, karena mereka menulis dengan hatinya.
Ketika hati bertemu hati, maka tidak ada dusta di antara kita. Hati kita bertemu dan langsung percaya bahwa apa yang dituliskan sesuai dengan kenyataannya. Satu kata antara perkataan yang dituliskan dengan perbuatan yang dia lakukan.Kepribadiannya dapat dilihat dari gaya tulisannya.
Menulis dari hati memang tidak mudah. Apalagi menulis yang mampu menyentuh hati pembaca. Bukan banyaknya jumlah pembaca, tetapi mereka yang akan berkomentar pastilah memiliki hati yang sama dengan penulisnya, sehingga apa yang dikomentarinya selalu sejalan dengan apa yang dituliskan. Banyaknya pembaca tidak menjadi ukuran, sebab kualitas tulisan yang keluar dari hati hanya mampu dibaca oleh mereka yang mempunyai hati. Setidaknya mereka memiliki rasa empati yang sama dengan penulisnya. Tak heran bila jumlah pembaca yang banyak malah justru membuat penulisnya hampa, sebab yang dicari adalah kuantitas, bukan kualitas.
Menulislah dari hatimu, maka kau akan menyentuh hati pembacamu. Sebait kalimat indah yang dituliskan oleh mbak Irma Senja di blognya membuat saya semakin kagum dengan para emak-emak blogger yang masih menyempatkan diri berbagi pesan lewat tulisan. Mereka adalah para ibu rumah tangga hebat yang mampu menulis apa yang terjadi di sekitarnya dengan hati. Sayapun salut dengan sebait kalimat yang dituliskan oleh mbak Irma di profil dirinya, "Bagiku menulis adalah caraku menyampaikan semua yang terfikir, terlihat dan terasa/ terinspirasi".
Salam Blogger Persahabatan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H