Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menulis, Sebuah Keterampilan yang Harus Diajarkan di Sekolah

3 Maret 2010   06:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:38 1184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_85251" align="alignleft" width="300" caption="Menulis, Keterampilan Yang Harus Diajarkan di Sekolah"][/caption]

Melihat kelakuan para anggota DPR kita di televisi, tentu banyak orang yang akan menulis. Ada yang menulis dengan sangat santun, dan ada pula yang menulis dengan sumpah serapah. Masing-masing penulis punya gaya. Tetapi, buat mereka yang memiliki intelektualitas tinggi, maka mereka menulis dengan hati dan melakukan argumentasi dengan data dan fakta yang ada. Mencoba mencari solusi dan bukan hanya mengemukakan masalah.

Inilah penulis hebat yang terlahir dari kepekaannya terhadap masalah dan mampu menggambarkannya dengan sangat teliti kejadian yang terjadi.

Mereka yang mampu menulis dengan baik, maka akan banyak pembaca yang tertarik dan merekapun terhanyut dalam untaian-untaian kalimat memikat yang membuat mereka betah dan memiliki minat yang tinggi dalam membacanya.

Dalam postingan ini, penulis tak akan menuliskan hal-hal yang dialami oleh para anggota DPR kita, karena penulis melihat sudah banyak kompasianers yang menuliskannya. Sebagai seorang guru, justru penulis hanya ingin menulis, betapa pentingnya keterampilan menulis diajarkan di sekolah-sekolah kita, agar mereka mampu menulis dengan gaya menulisnya sendiri.

Menurut Sri Mulyati, dorongan untuk menulis itu sama besarnya dengan dorongan untuk berbicara, untuk mengkomunikasikan pikiran dan pengalaman kita kepada orang lain, untuk paling tidak, menunjukkan siapa diri kita ini. Dengan demikian, semua orang termasuk siswa kita sebenarnya memiliki kemampuan untuk menulis. Namun, bagaimana guru dapat mendorong siswa untuk mempraktikkan, mengasah, dan memunculkan kemampuan menulisnya? Itulah sebuah pertanyaan yang harus dijawab oleh para guru, bukan hanya pelajaran bahasa saja, tetapi semua pelajaran.

Sebenarnya dalam proses pembelajaran, mata pelajaran apa pun, ada kegiatan-kegiatan yang menuntut siswa untuk menulis. Menjawab pertanyaan pemahaman secara tertulis berkaitan dengan topik bahasan, membuat catatan sendiri, membuat rangkuman atau membuat laporan adalah kegiatan-kegiatan menulis yang biasa dilakukan di dalam proses pembelajaran. Terlebih dalam pelajaran bahasa, baik pelajaran bahasa Indonesia atau bahasa Inggris, siswa belajar tentang teori-teori menulis dengan sedikit praktek menulis. Namun, ternyata kegiatan-kegiatan tersebut tidak serta merta menjadikan siswa terampil menulis.

Begitupula pada pembelajaran pembuatan blog di internet. Termasuk membuat blog di kompasiana dan mengupdatenya dengan baik. Dibutuhkan kemampuan menulis agar apa yang disampaikannya dipahami oleh para pembaca.

Menurut Sokolik, menulis adalah kombinasi antara proses dan produk. Prosesnya yaitu pada saat mengumpulkan ide-ide sehingga tercipta tulisan yang dapat terbaca oleh para pembaca yang merupakan produk dari kegiatan yang dilakukan oleh penulis.

Menulis pada dasarnya bukan hanya sekedar menuangkan isi pikiran ke dalam bentuk tulisan, tetapi lebih pada proses kreatif dalam menuangkan gagasan ke dalam wacana agar dapat dibaca, dipahami dengan mudah, dan lebih dari itu menarik untuk dibaca.

Supaya dapat dibaca dan dipahami dengan mudah, menulis tentu harus mengikuti kaidah bahasa dan aturan penulisan. Namun, bukan berarti dalam pembelajaran menulis guru memberondong siswa dengan teori-teori menulis yang justru akan berakibat anak jadi malas untuk menulis. Anak justru jadi takut menulis, dan akan mengganggap bahwa menulis itu sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun