Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Menulis Itu Mengalir Saja

20 Januari 2011   02:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:23 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1295487642581400292

[caption id="attachment_85842" align="aligncenter" width="640" caption="Ketika engkong Tertidur, sumber: Foto FaceBook Mas Edi Sembiring"][/caption]

Membaca tulisan Mas Hernowo Hasim (penulis buku mengikat makna) di catatan facebooknya di sini klik tentang Menulis Mengalir, membuat saya terinspirasi untuk membuat sebuah tulisan baru mengenai cerita  tulisan mengalir. Sebab bagi saya, menulis itu mengalir begitu saja. Seperti saya melihat foto sangat lucu dimana engkong haji asyik tertidur di samping mempelai wanita pada saat di foto.

Dalam tulisan mas hernowo diceritakan bahwa beliau telah membaca artikel pendek karya Farid Gaban. Lewat artikelnya, Farid mendaftar  lima syarat yang perlu dimiliki seorang yang ingin dapat menggunakan gaya “creative non-fiction”. Lima syarat tersebut adalah:

  1. Punya rasa ingin tahu yang tinggi dan ketekunan
  2. Ingin membagi tulisannya ke siapa saja
  3. Dirinya dilibatkan dengan materi yang ditulis-nya
  4. Resourcefulness (suka membaca, melihat, dan mendengar banyak hal)
  5. Punya kemampuan mendongeng (menjadi storyteller)

Kelima hal di atas, telah saya praktikkan dalam keseharian saya menulis. Menulis bagi saya mengalir begitu saja. Bila saya ingin menulis, maka saya menulis. Hanya saja saya menulis selalu disertai dengan membaca terlebih dahulu, atau ada gambar (picture) yang menarik. Dengan begitu ada bahan atau ide yang akan saya gunakan dalam mengembangkan tulisan yang saya buat. Pembaca pun akhirnya akan tertarik dengan apa yang saya tuliskan. Bahkan mungkin ada yang tertawa-tawa sendiri di depan komputernya.

Dalam menulis saya selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, dan diringi ketekunan untuk mencari bahan-bahannya. Dengan adanya mesin pencari google, maka kemudian mencari bahan dapat ditemukan dengan cepat. Hanya saja, di sini kita harus pandai mengambil intisari dari bahan-bahan itu. Tidak boleh "copas" seluruhnya karena menulis ada dalam diri kita sendiri. Sebagai etikanya, kita link saja darimana sumber itu berasal.

Bila saya telah mengetahui banyak apa yang telah saya baca, maka saya akan segera menyebarkannya. Dengan begitu apa yang saya ketahui tidak hanya memendam di otak saya saja, tapi dapat saya bagikan secara luas kepada khalayak ramai melalui blog atau sosial media lainnya. Dengan begitu, apa yang saya tuliskan semoga menjadi bermanfaat buat orang banyak. karena itu, bijak dalam berpikir sebelum memposting harus diperhatikan. Biasanya saya selalu membaca "basmallah" sebelum saya mengklik tombok publish. Dengan begitu saya merasakan ada bimbingan Allah dalam postingan-postingan saya.

Dari suka membaca tulisan orang lain, dan melihat apa yang terjadi di sekitar saya, jadilah sebuah tulisan yang mengalir begitu saja. Tanpa konsep tanpa coretan. Saya terus saja menulis apa yang ada di dalam pikiran saya. Seperti mata air yang terus mengalir tiada henti. Seperti sungai yang mengalir hingga ke hulu. Saya baru akan mengeditnya setelah sekiranya apa yang ada dalam alam pikiran saya tersalurkan dengan lancar.

Seringkali apa yang saya tuliskan itu saya ceritakan lagi dalam bentuk lisan kepada para peserta didik saya atau siapa saja yang sekiranya seirama dengan alam pikiran saya. Jadilah saya seperti mendongeng ke sana kemari.

Wajar saja bila saya sudah mendongeng, maka banyak orang lantas tertarik. Termasuk bagi mereka yang awalnya belum mengenal kompasiana. Ketika saya ceritakan tentang dahsyatnya kompasiana dalam ceramah-ceramah saya di berbagai daerah, maka banyak orang yang langsung bergabung di rumah sehat ini. Itulah salah satu kedahsyatan orang yang tidak hanya memiliki kemampuan menulis, tetap juga memiliki kemampuan berbicara. Oleh karena itu, kuasai ilmu menulis, dan ilmu berbicara.

Tak banyak orang yang memiliki kemampuan menulis, dan juga kemampuan berbicara. Perlu belajar, dan latihan terus menerus sebab ini bukanlah bakat. Tapi sebuah keterampilan yang terus dilatihkan. Dari sebuah proses "trail and error". Berani mencoba dan tidak pernah takut gagal. Saya selalu menerima kesempatan menjadi pembiacara atau nara sumber walaupun diminta dalam waktu mendadak. Kesiapan (Readiness) sudah menjadi motto dalam hidup saya selain kejujuran kunci keberhasilan, dan kesuksesan.

Kembali kepada tulisan mas Hernowo. Dalam catatan facebooknya Mas Hernowo menuliskan begini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun