Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengapa Kita Senang Bergosip???

9 Juli 2010   22:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:58 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

[caption id="attachment_189908" align="alignleft" width="116" caption="Mengapa Kita Senang Bergosip???"][/caption] Semoga di pagi hari nan cerah ini (waktu Bekasi), kawan semua dalam keadaan sehat wal'afiat. Semoga pula rahmat Tuhan yang Maha Esa senantiasa menghampiri hidup anda bersama keluarga tercinta. Jauh dari gosip negatif dan penuh dengan energi positif (epos) dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

Dalam hidup ini tentu kita tak suka bila digosipin. Tetapi, tanpa kita sadari kita juga sering bergosip. Gosip sering disebut orang sebagai singkatan dari digosok-gosok biar siip. Artinya, semakin digosok, ya semakin sip alias mantap. Tak peduli berita itu benar atau tidak, yang penting gosip sudah menjadi menu kita sehari-hari.

Pertanyaan yang timbul dalam kepala saya adalah mengapa kita senang bergosip? Mungkin jawabnya, karena dengan bergosip itu kita menemukan kepuasan baru yang sebenarnya kepuasan itu kepuasan semu penuh nafsu yang membuat syetan tertawa karena berhasil memperdaya umat manusia.

Seharusnya, sebagai manusia yang taat kepada TuhanNya, dan sebagai umat beragama yang menjalankan ajaran agama dengan baik, kita berusaha keras untuk menjauhi gosip. Namun yang kita lihat, hampir setiap hari kita melihat di televisi atau berbagai media online, gosip-gosip itu bertebaran disana-sini. Rasanya, tak ada media yang tak terkena "virus" gosip itu.

Sebagai manusia yang berkarakter dan berakhlak mulia, sudah seharusnya kita tak bergosip. Sebab dengan bergosip pada hakekatnya kita telah membicarakan saudara kita sendiri. Kalaulah bisa dikatakan, kita sedang memakan daging teman kita sendiri. Seperti seorang kanibal yang suka memakan daging manusia. (Astaghfirullah, semoga kita dijauhkan dari sifat seperti itu).

Mungkin kita tak pernah menyadarinya, karena gosip sudah menjadi budaya. Enak sekali bila kita bergosip ria. Tanpa mau peduli lagi efek dari apa yang kita gosipkan. Lebih baik kita membicarkan hal-hal yang baik saja, keburukan saudara kita sebaiknya kita tutupi. Kalaupun harus mengkritik dan memberikan masukan, berilah masukan secara wajar-wajar saja dan tak perlu menyebarkan sesuatu yang belum tentu benar adanya. Jangan lagi kita membuat dosa-dosa baru dari gosip itu.

Semoga kita bukanlah orang yang senang dengan bergosip. Sebab gosip enak untuk dibicarakan, tetapi tak enak dirasakan bila kita sendiri yang menjadi sumber dari gosip itu. Melalui media kompasiana ini saya mengajak anda semua untuk menjauhi gosip yang negatif dan memperbanyak energi positif dalam tulisan-tulisan yang bermanfaat untuk kemaslahatan bersama. Mari kita menjauh dari gosip!

Salam Blogger Persahabatan Omjay http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun