Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Melihat Kota Bandung dari Menara Masjid Raya

18 Mei 2012   14:49 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:08 859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_178138" align="aligncenter" width="533" caption="Melihat Kota Bandung dari Masjid Raya"][/caption]

Sebelum waktu sholat jumat, saya sudah tiba di masjid raya bandung. Pukul 10.30 wib saya sudah tiba di parkiran basement alun-alun kota bandung. Sayapun memarkirkan motor pinjaman saya di bawah masjid raya yang luas. Dari situ saya langsung ke atas dan tiba di depan pintu utama masjid raya.

[caption id="attachment_178140" align="aligncenter" width="533" caption="Suasana Masjid Raya bandung Sebelum Sholat Jumat"]

1337532806351394404
1337532806351394404
[/caption]

Banyak sekali tukang dagang di seputaran masjid. Ada yang sudah siap dengan dagangannya dan ada pula yang baru menyiapkan barang dagangannya. Saya sempatkan mampir di pedagang peci untuk membeli kopiah berwarna coklat. Dari situ sayapun berkeliling masjid untuk melihat pintu lift menara. Barangkali ada pintu lift dibuka dan kita bisa naik ke atas menara berlantai 19.

[caption id="attachment_178145" align="aligncenter" width="533" caption="Masjid Raya Bandung dan Menaranya"]

13375331371596897905
13375331371596897905
[/caption]

Alhamdulillah, ada satu pintu menara dibuka. Kata petugas masjid, pintu lift menara baru dibuka usai sholat jumat. Saya pun merasa kecewa karena pintu lift menara tutup dan baru bisa dibuka hari sabtu dan minggu saja.

[caption id="attachment_177889" align="aligncenter" width="640" caption="Alhamdulillah Pintu lift Menara Masjid dibuka, sayapun naik ke lantai 19. Dok: Pribadi"]

13373908081195828271
13373908081195828271
[/caption] Saat saya mulai kecewa, tiba-tiba pintu lift terbuka dan petugas menawarkan saya naik ke atas. Kebetulan bersama saya ada 2 orang ibu datang dari kota padang ingin naik ke atas menara. Kamipun bertiga diantar petugas menuju lantai 19 menara. Lantai yang paling tinggi di menara masjid raya.

[caption id="attachment_178142" align="aligncenter" width="533" caption="Kubah Masjid Raya bandung dilihat dari atas Menara"]

13375329251139973320
13375329251139973320
[/caption]

Subhanallah. Allahu akbar. Indah sekali pemandangannya. Saya sempat memotret indahnya alam dari atas menara. Juga suasana kota bandung yang padat. Terlihat sekali iringan mobil kecil-kecil seperti semut merayap memenuhi kota bandung yang padat. Saya seperti raksasa besar melihat kota bandung dari atas. Seperti naik helikopter dan memotret kota bandung dari atas. Saya pun mengambil gambar-gambar cantik dari atas menara.

[caption id="attachment_178143" align="aligncenter" width="533" caption="Melihat Kota bandung dari atas Menara"]

13375330291898330242
13375330291898330242
[/caption]

Sungguh indah melihat dan menikmati kota bandung dari atas menara. Saya melihat geliat kota bandung yang tak pernah henti. Sayang sekali petugas lift memanggil kami dan segera memerintahkan kami untuk segera turun dari menara. Rasanya cuma sebentar saja saya berada di atas menara. Mungkin sekitar 10 menit saja. Tapi bagi saya, 10 menit ini waktu yang sangat berharga. Saya pun bernarsis sejenak di atas menara dan memotret dua orang ibu yang berasal dari padang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun