Di saat orang-orang yang merasa dirinya guru tik dan narsis jadi nara sumber nasional bimbingan TIK, saya justru tersenyum dalam hati. Saya memilih untuk tidak bersama mereka.
Seandainya mereka tahu apa yang sesungguhnya terjadi, mereka pasti akan menolaknya mentah-mentah.
Sebab mata pelajaran TIK sangat berbeda dengan bimbingan TIK. Mata pelajaran TIK masuk dalam struktur kurikulum, sedangkan bimbingan TIK tidak. Mata pelajaran TIK adalah mata pelajaran yang berdiri sendiri dan bukan hanya media yang terintegrasi ke semua mata pelajaran.
Para guru akan ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan TIK yang mengikuti perkembangan zaman, bukan diklat pengembangan TIK yang isinya cuma cara cara lama. Diklat mata pelajaran TIK akan jauh lebih baik karena mengupgrade kemampuan guru TIK di Indonesia.
Jangan pernah menyerah kawan, perjuangan masih membutuhkan proses kesabaran. Bila TIK masuk kembali dalam struktur kurikulum kami sudah menyiapkannya dengan baik. Naskah akademik sudah kami susun, dan para penulis buku TIK sudah siap memberikan kontribusinya. Siswa dan guru mendapatkan buku siswa dan buku guru seperti mata pelajaran lainnya.
Buat kawan-kawan seperjuangan, teriakkan terus save tik dan kkpi harga mati, dan ajak para penentu kebijakan untuk melihat langsung ke lapangan, lalu lihatlah celotehan para siswa yang ingin matpel TIK kembali.
Apakah mereka sudah menontonnya di youtube.com? Atau mereka tetap kekeuh tak mau mendengar lagi karena proyek raksasa kurikulum 2013 harus jalan terus? Dana yang besar tak boleh lagi mengorbankan guru dan siswa, terutama mata pelajaran TIK yang dihapuskan dalam kurikulum 2013.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H