[caption id="attachment_115408" align="aligncenter" width="600" caption="Pembina IGI, DR. Indra Jati Sidi"][/caption]
Alhamdulillah, Kongres Ikatan Guru Indonesia (IGI) yang untuk pertama kalinya diselenggarakan telah dibuka oleh bapak wakil menteri pendidikan nasional, Prof. Dr. Fasli Jalal. Kegiatan Kongres akan berlangsung dari 21-23 Juni 2011 di kantor kementrian pendidikan nasional Senayan. Tepatnya di gedung A lantai 3 Ruang VIP. Sekaligus penandatangan MOU IGI Pusat dengan mitra sponsor seperti Telkom dan Acer yang disaksikan oleh pembina IGI, Dr. Indra jati Sidi, dan jajaran pengurus IGI pusat.
[caption id="attachment_3497" align="aligncenter" width="448" caption="Prof. Fasli Jalal Membuka Acara Kongres I IGI di Kantor kemendiknas"] [/caption]
Dalam sambutannya, Pak Fasli Jalal mengatakan bahwa pemerintah sangat konsen dengan peningkatan mutu guru dan juga kesejahteraannya. Oleh karenanya, program yang dibuat IGI sangat membantu pemerintah dalam menjalankan program-program kemendiknas.
[caption id="attachment_3498" align="aligncenter" width="448" caption="Peserta Kongres IGI dari Berbagai Daerah di Indonesia"] [/caption]
Wakil Menteri Pendidikan Nasional Prof dr Fasli Jalal menyampaikan pula komitmen pemerintah untuk meningkatkan profesionalitas guru Indonesia. Menurut Fasli, banyak pilar penting untuk membangun pendidikan, tetapi guru adalah pilar utama untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional. Komitmen pemerintah ditunjukkan dengan memberikan Rp 70 triliun hingga 2016 untuk membiayai peningkatan profesionalitas guru melalui sertifikasi.
[caption id="attachment_3501" align="alignleft" width="200" caption="Sambutan Prof.dr. Fasli Jalal"] [/caption]
"Guru harus bermartabat. Untuk bermartabat, guru harus profesional dan terjamin kesejahteraannya. Pemerintah berkomitmen meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan guru. Inilah harga yang harus kita bayar untuk memastikan guru profesional dan martabat itu terjadi jika kesejahteraannya terjamin," tegas Fasli seperti dimuat dalam rilis IGI kepada Kompas.com, hari ini.
Ia mengatakan, pemerintah juga bertekad mengupayakan kesejahteraan guru non-PNS dengan bantuan Rp 300 ribu per orang per bulan. Menurut dia, ada sekitar 3,4 juta guru Indonesia yang mengampu sekitar 56 juta siswa. Jika ditambah pendidikan anak usia dini (0-6 tahun) 28 juta anak, maka jumlahnya mencapai 84 juta.
Fasli juga menyinggung pentingnya independensi IGI dan independensi sekolah. Ia mengatakan, guru tidak boleh terlibat dalam pilkada dan lainnya.
[caption id="attachment_3503" align="aligncenter" width="448" caption="Pak Fasli Diwawancara Televisi"] [/caption]