Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Lemahnya Budaya Meneliti di Kalangan Pendidik

4 Mei 2010   08:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:25 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

sumber: Wijaya

Bila ditanyakan kepada para pendidik, baik guru maupun dosen sudah berapa banyak penelitian yang telah dilakukan, maka jawabnya hampir serempak, "belum banyak".

Mengapa hal itu sampai terjadi? Karena budaya meneliti di lembaga pendidikan kita sangatlah lemah. Para pendidik tidak terbiasa meneliti. Hal ini juga dikarenakan lemahnya budaya menulis dan membaca di lingkungan pendidik itu sendiri.

Secara jujur harus diakui, budaya meneliti di kalangan pendidik belum tumbuh dan berkembang seperti yang diharapkan. Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa budaya meneliti di kalangan pendidik termasuk “lemah” dan tertinggal dalam dinamika dunia pendidikan kita. Lemahnya budaya meneliti di kalangan pendidik bisa dilihat berdasarkan minimnya jumlah guru golongan IV-A yang mampu melaju mulus ke golongan IV-B. Hal itu bisa terjadi karena untuk bisa “menikmati” golongan IV-B, seorang guru wajib mengumpulkan angka kredit pengembangan profesi sebanyak 12 point.

Andaikan para pendidik mau meneliti, tentu akan banyak khasanah ilmu pendidikan muncul. Akan banyak media pembelajaran baru yang diciptakan oleh pendidik, dan akan banyak pula metode pembelajaran beragam yang diterapkan di kelas-kelas mereka dalam menyampaikan materi pelajarannya.

Para pendidik harus menyadari bahwa mereka belum mempunyai budaya reflective teaching, sehingga wajar saja bila budaya meneliti kita masih lemah dibandingkan dengan negara tetangga kita.

Oleh karena itu, yuk kita meneliti untuk memperbaiki kualitas pembelajaran kita. Jangan biarkan para pendidik itu menjadi rabun membaca dan lumpuh menulis. Mari kita memulainya dengan cara meneliti di kelas-kelas kita.

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

http://wijayalabs.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun