Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kisah Pilu Alanda dan Ibunya yang Dikorbankan Kasus Century

9 Februari 2011   05:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:46 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://alandakariza.com/wp-content/uploads/2011/02/Family-Portrait-2010.jpg_effected.jpg

[caption id="" align="aligncenter" width="505" caption="http://alandakariza.com/wp-content/uploads/2011/02/Family-Portrait-2010.jpg_effected.jpg"][/caption]

Membaca postingan Alanda Kariza di blognya di http://alandakariza.com/ibu/ membuat saya menangis. Begitu tidak adilnya hukum di negeri ini. Seorang wanita, ibu dari 3 orang anak dijadikan tersangka, dan menjadi terdakwa kasus bank century. Tak tanggung-tanggung, dia dituntut hukuman 10 tahun penjara, dan uang 10 milyar rupiah. Sebuah tuntutan yang membuat saya melongo, bukan karena bego.

Saya memang bukan pakar hukum. Saya hanyalah seorang pendidik yang miris dengan keadilan di negeri ajaib ini. Negeri para bedebah yang dihuni oleh para mafia hukum yang jahat. Mereka yang tak bersalah dikorbankan, sementara mereka yang jelas-jelas bersalah masih berkeliaran bebas.

Uang sudah bermain. Kekuasaan sudah bermain, dan tinggallah si lemah harus berhadapan dengan hukum yang dia tak bisa menembusnya karena keluguannya. Kepolosannya bicara jujur membuat orang jahat tak suka kepadanya.

Kisah pilu Alanda Kariza, dan ibunya semestinya membuat kita bersatu untuk melawan kesewenang-wenangan hukum yang tak berpihak lagi kepada yang benar.

Mohon kiranya, para hakim di negeri ini memiliki hati nurani yang jernih, dan diberikan kekuatan untuk selalu berpihak kepada yang benar. Bukan berpihak kepada penguasa, dan si kaya. Apalagi berpihak kepada mafia hukum yang sampai saat ini sulit sekali dicari siapa dalangnya.

Ada bos besar yang tak bisa tersentuh hukum. Ada orang yang sangat berkuasa yang tak bisa disentuh oleh aparat hukum. Hanya rakyat kecil dan orang biasa yang dengan mudah menjadi permainan oknum-oknum yang bermain di ranah hukum.

Berita di kompas.com dan detik.com sudah mengisyaratkan agar kita bisa memberikan dukungan moril buat ibu dari Alanda. Mereka yang tidak bersalah harus dibantu untuk terbebas dari tuduhan. Mereka yang bersalah harus dihukum dengan ganjaran yang setimpal.

Para penegak hukum harus berani melawan para mafia hukum itu, dan berpihak kepada yang benar. Hukum yang adil harus berada kembali di negeri ini, dan pemimpin yang adil tak boleh membiarkan ketidakadilan hadir di negeri ajaib ini. Mungkinkah ini terjadi???

Mari kita bertanya kepada presiden kita. Rasanya saya sulit percaya kalau keadilan itu masih ada. masih ada di tengah-tengah kita yang sedang bermimpi keadilan menjadi nyata.

Salam Blogger Persahabatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun