Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Siapa membantu guru agar menjadi pribadi yang profesional dan dapat dipercaya. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Nyata: Betti Risnaleni Mendirikan Sekolah Sendiri dengan Modal Niat yang Kuat

9 Maret 2013   05:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:05 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13626143261727685452

Inspiratif banget apa yang disampaikan oleh ibu Dra. Betti Risnaleni, M.Pd. Beliau adalah pendiri yayasan Insan Kamil Utama yang mengelola sekolah TK dan SD Insan Kamil di Pulogebang Bekasi.

Segudang prestasi sudah banyak beliau peroleh. Selain sebagai guru berprestasi, beliau juga terpilih sebagai kepala sekolah berprestasi di propinsi Jawa Barat.

Beliau menceritakan pengalamannya dalam acara inspirasi guru yang sukses mendirikan dan mengelola sekolah sendiri. Kesempatan yang langka ini langsung disampaikannya kepada sekitar 50 orang guru yang hadir memenuhi ruang Aula STMIK Bani Saleh lantai 1 Kota Bekasi.

Kegiatan berbagi inspirasi ini dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan ulang tahun Ikatan Guru Indonesia (IGI) wilayah Bekasi.

Bu Betti bercerita panjang bahwa tidak mudah mengelola sekolah. Membangun dan mendirikan sekolah itu mudah, tapi mengelolanya dengan baik dan guru-guru betah berada di dalamnya bukanlah perkara mudah. Harus ada kekeluargaan dan keterbukaan antara guru dan pengelola.

Bu Betti memulai mendirikan sekolah dengan mengontrak rumah orang lain terlebih dahulu. Setelah uangnya cukup, barulah beliau membeli tanah secara bertahap. Semua itu beliau lakukan dengan niat yang kuat. Semua dana yang ada dihasilkan dari hobi beliau yang senang berdagang. Berkat keuletan beliau, akhirnya terbangun juga bangunan gedung yang dikelola secara mandiri dan tanpa bantuan pemerintah.

Saya sungguh beruntung dapat hadir dalam acara yang sangat menginspirasi ini. Bu betti telah mengalami jatuh bangun dalam mengelola sekolah. Kini beliau menjadi kepala sekolah sd insan kamil, dan suaminya sebagai kepala sekolah sd insan kamil.

Pengampu mata kuliah pencak silat sewaktu mengajar di perguruan tinggi membuatnya selalu optimis dalam membangun dan mengelola sekolahnya dengan baik.

Selain ibu Betti yang memberikan inspirasi, ada juga pak Kusumo Suryoherjuno memberikan workshop ice breaker penyemangat belajar. Kami diberikan keterampilan bagaimana memecahkan kebekuan dalam belajar sehingga menyenangkan peserta didik.

Kegiatan Workshop ini dilaksanakan di STMIK Bani Saleh, Bekasi jl Hasibuan no.68 kota bekasi.

Bahagia rasanya bisa bertemu dengan orang-orang hebat hari ini. Semoga saya bisa meniru ibu betti dalam mengelola dan mendirikan sekolah sendiri. Sebagai seorang guru, saya bercita-cita memiliki sekolah sendiri secara mandiri. Dari sekolah itu saya akan mengembangkan ilmu-ilmu pendidikan yang saya kuasai. Semoga bisa seperti bu betti yang membangun sekolah dengan modal niat yang kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun